45 Pasien Berstatus ODP Virus Corona di RSUP Persahabatan
Rita menyampaikan, pasien dalam status ODP biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala yang mirip orang terjangkit virus corona.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, pihaknya menetapkan 45 pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) virus corona hingga Selasa (10/3/2020).
"ODP sampai saat ini 45 orang," kata Rita di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Selasa (10/3/2020).
Ia menuturkan, pasien yang dalam status ODP itu tidak dirawat oleh pihak rumah sakit. Sebab, kata dia, tidak semua pasien yang jatuh sakit usai dari luar negeri bisa terjangkit penyakit virus corona.
Baca: Indonesia-Belanda Sepakat Kerja Sama Pengendalian Penyakit Menular Hingga Kelapa Sawit Berkelanjutan
"Semua pulang tidak ada yang dirawat," ungkap dia.
Rita menyampaikan, pasien dalam status ODP biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala yang mirip orang terjangkit virus corona.
Meskipun, pasien tersebut jatuh sakit usai berpergian ke luar negeri.
Hingga saat ini, ia mengaku rumah sakit terus menerima pasien yang diminta diperiksa terkait virus corona.
Baca: Menteri Kebudayaan dan Lima Anggota Parlemen Prancis Posfitif Virus Corona
"Kami telah menerima banyak konsultan terkait Corona. Kami RSUP Persahabatan, selalu koordinasi dengan Kemenkes terkait kesiapan kami," pungkasnya.
Seperti diwartakan sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah virus corona, Achmad Yurianto mengatakan terdapat 13 pasien yang per hari Senin (9/3/2020) dinyatakan positif virus corona.
Sehingga, total mereka yang dinyatakan mengidap virus Covid-19 itu yakni 19 orang.
"Hari ini jumlah kasus konfirmasi positif 19 orang. Ini adalah jumlah dari rilis di awal yakni 6 orang," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (9/3/2020).
Baca: MA Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Lebih Besar untuk Kesehatan
Mereka dinyatakan positif corona setelah melalui pemeriksaan lanjutan yakni polymerase chain reaction (PCR) dan genome sequencing.
"Kami lakukan evaluasi kembali berdasarkan hasil lab lanjutan, pemeriksaan lanjutan," katanya.