Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jubir Penanganan Corona di Indonesia: 3 Pasien Dinyatakan Sembuh

Jubir Penanganan Corona di Indonesia, Achmad Yurianto mengumumkan ada tiga pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh dan boleh pulang.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Jubir Penanganan Corona di Indonesia: 3 Pasien Dinyatakan Sembuh
tangkapan layar kanal YouTube Metrotvnews
Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia, Achmad Yurianto mengumumkan, ada tiga pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Penanganan Virus Corona di Indonesia, Achmad Yurianto mengumumkan, ada tiga pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan yang menangani, diputuskan bahwa ketiga pasein negatif Corona.

Yurianto menyebut, secara klinis ketiga pasien sudah tidak mengalami keluhan sama sekali.

Sedangkan secara laboratorium, hasil pemeriksaan menunjukkan mereka negatif Corona.

"Secara laboratorium, dua kali kita melakukan pemeriksaan hasilnya negatif. Maka diputuskan bahwa ketiga pasien dinyatakan sembuh dan tidak membutuhkan lagi perawatan," kata Yurianto melansir kanal YouTube Metrotvnews, Kamis (12/3/2020).

Akan tetapi, meski telah dinyatakan sembuh, pihak penanganan Corona di Indonesia masih akan terus memberikan eduksi pada ketiga pasien.

Baca: Achmad Yurianto Jelaskan Mengapa Tak Bisa Tiru Singapura atasi Virus Corona, Penonton Tepuk Tangan

Yurianto mengatakan, pihaknya telah menghimbau kepada para pasien yang sudah sembuh untuk tetap membatasi diri dari lingkungan sementara waktu.

BERITA TERKAIT

Selain itu, ia juga meminta mereka untuk melakukan aktivitas fisik yang seimbang, menjaga asupan gizi, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Lebih lanjut, Yurianto menjelaskan mengenai mekanisme perizinan pasien sembuh Corona sebelum diperbolehkan pulang.

"Di dalam mekanisme izin pulang ini tetap ada administrasi yang kita lakukan bahwa mereka nanti akan dibekali surat rujuk balik yang ditujukan kepada Puskesmas di mana mereka tinggal," kata Yurianto.

Hal itu merupakan bagian dari pengawasan atau monitoring yang dilakukan pemerintah, dan untuk kepentingan pasien atau pihak Puskesmas.

Covid-19 Ditetapkan sebagai Pandemi Global, Telah Mewabah di 119 Negara dengan Tingkat Pemulihan Capai Lebih dari 54 Persen
Covid-19 Ditetapkan sebagai Pandemi Global, Telah Mewabah di 119 Negara dengan Tingkat Pemulihan Capai Lebih dari 54 Persen (coronavirus.thebaselab.com)

Sementara itu, tiga pasien yang sudah dinyatakan sembuh di antaranya pasien kode kasus 06 yang berjenis kelamin laki-laki dan berusia 39 tahun.

Selanjutnya, pasien kode kasus 14, yakni seorang laki-laki berusia 50 tahun.

"Yang ketiga, pasien dengan identitas nomor 19, laki-laki dengan usia 49 tahun," paparnya masih melansir sumber yang sama.

Ketiga pasien yang dinyatakan sembuh sebelumnya dirawat di RS Persahabatan Jakarta.

Baca: Yunarto Ucap Terima Kasih ke Anies Soal Corona: Cepat Ambil Keputusan Dibanding Pemerintah Pusat

Yurianto menyebut, dua pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso juga akan sembuh.

Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan laboratorium mengenai kondisi kedua pasien.

Ia pun yakin nantinya seluruh pasien Corona di Indonesia akan segera membaik dan sembuh.

"Mudah-mudahan semuanya bisa kita atasi dengan baik dan satu-satu bisa kita pulangkan," katanya.

Yurianto Sebut 765 Orang Di-tracing Terkait Virus Corona

Achmad Yurianto, menyebut ada 765 orang yang telah mengikuti proses tracing (pelacakan) terkait penularan wabah Covid-19.

Ratusan orang ini adalah mereka yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien-pasien positif Corona di Indonesia.

Yurianto pun menjelaskan, sejauh ini pemerintah belum mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh ataupun acak kepada masyarakat.

Hal itu lantaran pihaknya tidak mau membuat situasi menjadi gaduh.

"Kita tidak ingin membuat gaduh, semua orang diperiksa, ini bukan sesuatu yang mudah," kata Yurianto, mengutip kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

Baca: 2 Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso Dapat Pendampingan Psikolog Karena Alami Gangguan Kecemasan

Menurutnya, proses medis dalam pemeriksaan Corona merupakan tindakan yang tidak nyaman untuk siapapun.

Sehingga, pihaknya harus berhati-hati dan cermat sebelum memutuskan akan memeriksa seseorang.

Selain itu, ada beberapa indikasi yang harus dilakukan terlebih dahulu.

"Kita memiliki kebijakan bahwa tidak semua orang kita periksa, tentunya harus ada reasoning (penalaran) yang jelas," ujarnya.

Lebih lanjut, Yurianto mengatakan ia khawatir dengan kasus penelusuran yang sumbernya tidak jelas.

Ilustrasi pasien virus corona (kiri), Jubir Pemerintah Indonesia, Achmad Yurianto (kanan)
Ilustrasi pasien virus corona (kiri), Jubir Pemerintah Indonesia, Achmad Yurianto (kanan) (China Daily, Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Sebab itu artinya ada orang-orang yang sebenarnya terjangkit Corona tetapi belum terdeteksi.

Ia pun menjelaskan, tujuan utama menemukan kasus positif Corona di Indonesia bukanlah untuk perawatan pasien.

Akan tetapi untuk memastikan tidak ada sumber penularan yang berada di tengah masyarakat.

"Bagi kami sebenarnya menemukan kasus positif tidak dalam kepentingan perawatan pasien, karena perawatan pasien sudah sesuai standar."

Baca: Dampak Virus Corona, Bawang Bombay di Pasar Kebayoran Lama Langka dan Harganya Meroket

"Tetapi untuk memastikan bahwa tidak ada sumber penularan yang ada di tengah masyarakat. Tujuannya adalah mencari, ditemukan, diisolasi," paparnya.

Sementara itu, Yurianto menyebut ada dua kriteria dari World Health Organization (WHO) untuk kasus penularan Corona.

Di antaranya kontak langsung dengan pasien positif Corona dan melakukan perjalanan ke daerah yang telah terinfeksi.

(Tribunnews.com/R Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas