5 Tipologi Kekerasan di Lingkungan Sekolah: Terbuka, Perseorangan, Agresif, Defensif dan Insidental
Susanto melihat adanya lima tipologi yang dapat menggambarkan potret kasus-kasus penyimpangan di lingkungan satuan pendidikan maupun di komunitas
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
"Kita lihat orang jatuh teriak hore dan diketawain. Melihat orang menderita jadi bahan tertawaan"
"Ini bisa menjadi pencetus keisengan-keisengan lainnya. Mungkin betul tujuan para pelaku untuk sekedar bersenang-senang saja," imbuh Reni.
Reni menekankan apa yang diyakini oleh pelaku tentu tidak sama dirasakan oleh siswi yang menjadi korban pelecehan dan perundungan.
"Ada empati yang dilupakan di sini, mereka lupa bahwa korban ini akan begitu sangat menderita," tuturnya.
Untuk itu Reni meminta semua pihak yang berkepentingan untuk melakukan penulusuran secara mendalam.
Sehingga akan diketahui secara jelas motif pelaku melakukan hal tercela tersebut.
"Pelaku anak-anak apa memiliki kecenderungan agresivitas seperti itu"
"Atau memang ini konformitas remaja yang kurang teladan, kurangnya perkembangan rasa empati" tegasnya.
Lihat pernyataan Ketua Asosiasi Psikologi Forensik, Reni Kusumowardhani dan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto di SINI
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)