Cegah Virus Corona, Masyarakat Diimbau Stop Merokok
Masyarakat diminta untuk berhenti merokok dan waspada, karena perokok lebih rentan terjangkit virus corona.
Penulis: Nuryanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat diminta untuk berhenti merokok dan waspada, karena perokok lebih rentan terjangkit virus corona.
Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Feni Fitriani menyebut, masyarakat akan takut untuk merokok eletrik maupun konvensional dengan adanya virus corona.
"Dengan fenomena ini orang yang masih berani-berani merokok akan lebih waspada."
"Akan lebih punya motivasi dari sisi takut kena covid-19, lalu berhenti merokok," kata Feni di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ia pun membantah, virus corona akan mati jika dihangatkan dengan rokok, tapi justru meningkatkan risiko untuk terjangkit.
"Tanpa Covid saja orang yang merokok itu sudah mengalami kerentanan di saluran nafas."
"Kalau temen-temen masih ingat itu 80 sampai 90 persen orang yang kena kanker paru itu adalah perokok," jelasnya.
Baca: Sekolah Libur karena KLB Corona, Bagaimana UN Siswa SMKN di Solo? Tetap Digelar Senin Ini?
Baca: PDIP: Ada Pihak-pihak yang Membesar-besarkan Isu Virus Corona di Indonesia
Baca: Dikritik Lamban Penanganan Corona, Pemerintah Nyatakan Serius
Feni mengungkapkan, orang yang merokok akan lebih mudah untuk terjangkit virus corona.
"Bahwa pada orang yang merokok itu memang meningkatkan reseptor ACE2 itu kan tempat yang juga diduduki oleh si virus."
"Sehingga kalau orang merokok reseptor atau tempat duduknya lebih banyak, jadi virusnya rame-rame bisa datang," jelasnya.
Masyarakat Diimbau Inisiatif Periksa
Masyarakat yang merasakan gejala virus corona seperti demam, flu, sesak napas, batuk, atau sakit tenggorokan, bisa mengambil inisiatif untuk memeriksakan diri ke dokter.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan, pemerintah tak mungkin memeriksa semua orang untuk mendeteksi virus corona.
"Kita sendiri kebijakannya tidak mungkin memeriksa semua orang."