Hari Ini 188 ABK World Dream Dipulangkan, Minggu Besok Giliran ABK Diamond Princess
Sebanyak 188 Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) World Dream akan dipulangkan hari ini, Sabtu (14/3/2020).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 188 Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) World Dream akan dipulangkan hari ini, Sabtu (14/3/2020).
Sementara 68 WNI ABK Diamond Princess akan dipulangkan keesokan harinya, Minggu (15/3/2020).
Tahapan pemulangan hampir sama dengan pemulangan ABK World Dream.
Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Budi Sylvana memastikan seluruh WNI dalam kondisi sehat.
Dijelaskan, 188 WNI akan dibawa dengan menggunakan Landing Craft Utility (LCU) ke KRI Semarang.
Kemudian, dengan menggunakan KRI Semarang, mereka akan diantar ke dermaga Kolinlamil Tanjung Priok.
"Jadi mereka pulang besok pagi jam 06.00 dari Pulau Sebaru. Kurang lebih jam 09.00 sampai di Kolinlamil Tanjung Priok. Seluruh WNI World Dream," kata Budi.
Di Kolinlamil ada acara seremonial pelepasan pada jam 10.00 WIB.
Setelah itu rencananya mereka dijemput oleh masing-masing narahubung pemerintah daerah.
"Nanti masing-masing dikoordinir oleh pemerintah daerah dari Kementerian Dalam Negeri," tutur Budi.
Baca: Kata KPK Iuran BPJS Kesehatan Naik Tak Jadi Solusi Tutupi Defisit
Baca: Teddy Nekat Sewa 10 Pengacara Usut Warisan Lina, Sule: Anak-anak Tidak Saya Ajarkan Rebutan Harta!
"Kalau yang Diamond Princess kan awalnya 69, terus kita ambil satu yang dirawat di RS Persahabatan itu. Berarti tinggal 68. Alhamdulillah yang 68 ini sehat sih," katanya.
Setelah itu mereka tetap dapat pendampingan dari pemerintah daerah. Kemudian mendapatkan surat keterangan bebas corona.
"Ya nanti mereka HAC (Healt Alert Card) itu kan. Nah itu nanti sama surat keterangan pemeriksaan bebas corona. Ya jadi kalau mereka ke luar kesehatannya mereka lapor ke fasilitas terdekat. Tapi data mereka kita catat, nanti daerah setempat," Budi memastikan.
Sementara itu, Juru Bicara untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto menjelaskan, masa observasi 188 ABK World Dream di Pulau Sebaru sudah selesai sejak Kamis lalu dan akan Dipulangkan ke daerahnya masing-masing secara bertahap, hari Sabtu dan Minggu.
Sebelumnya, 188 ABK World Dream menjalani observasi untuk mengantisipasi wabah virus corona.
Sesuai dengan protokol WHO, mereka menjalani observasi selama 14 hari.
Selama masa observasi para ABK tersebut menjalani serangkaian pemeriksaan medis untuk mengetahui apakah terinfeksi virus Covid-19 atau Corona.
Baca: 192 Perjalanan Shinkansen Jepang Ditangguhkan Gara-gara Dampak Virus Corona
Baca: Cerita Ibu Korban Sebut Putrinya Tengah Sakit Sebelum Tewas, Beberkan Obrolan Terakhirnya
Adapun tes kesehatan yang dilakukan yakni PCR (Polymerase chain reaction) dan genome sequencing.
Ke 188 WNI tersebut dinyatakan sehat semuanya setelah menjalani observasi sejak 28 Februari lalu.
Tak Ingin Masyarakat Panik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan pemerintah tidak menyampaikan riwayat perjalanan secara detail terkait pasien positif corona.
Jokowi mengungkapkan, sebenarnya pemerintah ingin menyampaikan hal itu, namun demikian setelah beberapa pertimbangan hal itu tidak dilakukan.
Hal itu dikatakan Jokowi saat menjawab pertanyaan media di Bandara Soekarno-Hatta kemarin.
Hal itu dikarenakan pemerintah tak ingin masyarakat panik dan resah, selain itu juga mempertimbangkan efek ke depannya bagi pasien itu sendiri.
Baca: Teddy Gandeng 10 Pengacara untuk Urus Warisan Lina, Sule Sindir Pedas: Diambil Semua juga Silahkan
Baca: Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan Jalani Tes Corona
"Sebetulnya inginnya kita sampaikan, tetapi kita juga berhitung mengenai kepanikan dan keresahan di masyarakat, juga efek nantinya terhadap pasien apabila sembuh," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan pemerintah ini mungkin berbeda dengan negara lain yang secara detail mengungkap riwayat perjalanan pasien.
Menurutnya, setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam hal ini.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah melalui tim reaksi cepat covid-19, akan selalu melakukan pelacakan jika ada kasus baru.
"Jadi setiap negara saya kira memiliki policy yang berbeda-beda, tetapi yang jelas setiap ada cluster baru, pasti tim reaksi cepat kita langsung memagari," kata Jokowi.
Dipastikan, telah berkoordinasi BNPB, didampingi Kemenkes, TNI, Polri untuk melakukan pelacakan. (tribun network/fik/den)