Tantangan Soal Isu Lingkungan Dinilai Perlu Jadi Perhatian Semua Pihak
Pendiri sekaligus Executive Director IDNL Hokkop Situngkir mengatakan berbagai hal dapat dilakukan untuk mengkampanyekan terkait energi terbarukan
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satunya menggelar acara untuk memberikan pemahaman terkait isu lingkungan dan energi yang ramah lingkungan.
IDNextLeader (IDNL) berkolaborasi dengan @america mengadakan event bertema “Environment, Green Energy and Policy: What’s Next” di @america, Pacific Place, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Baca: Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon Melenggang ke Final
Baca: Perkembangan Virus Corona di Indonesia, Bertambah 3 Orang Lagi yang Sembuh, Total Ada 8 Pasien Pulih
Acara ini dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai latar belakang yang sebagian besar anak muda.
Pendiri sekaligus Executive Director IDNL Hokkop Situngkir mengatakan berbagai hal dapat dilakukan untuk mengkampanyekan terkait energi terbarukan di Indonesia.
“Aksi dunia terhadap emisi karbon yang telah merusak bumi dilakukan secara masif dalam banyak gerakan, misalnya mengurangi penggunaan sampah plastik, pengelolaan sampah, dan penggunaan energi terbarukan, serta banyak hal lain,” tutur Hokkop.
Menurut dia, Indonesia sudah melakukan perubahan baik terkait isu lingkungan selama beberapa tahun terakhir. Namun memang ada kendala di beberapa hal.
Salah satunya, kata dia, dari sisi regulasi, di mana diperlukan 25 surat-menyurat untuk membuat sebuah pembangkit listrik energi terbarukan berkapasitas di bawah 10 MW.
"dan semuanya perlu turut ambil bagian sesuai peran masing-masing dalam menghadapi isu ini,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pembicara, Walikota Semarang Hendrar Prihadi. membeberkan kebijakan di Ibukota Jawa Tengah itu yang lebih memperhatikan lingkungan.
"Kota Semarang beberapa tahun terakhir banyak berbenah dari sisi drainase, estetika kota, serta kita terus mendorong pola perilaku masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan," ujarnya.
Dampak kebijakan itu, dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, tingkat drainase di 41,02% di kota semarang berhasil turun ke 13,71% di akhir tahun 2019. "Hasil baik ini akan terus kita tingkatkan,” imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.