Digadang Jadi Ketua Umum Demokrat, AHY Disarankan Pilih Sosok Muda Jadi Sekjen
Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua Umum saat ini, AHY adalah Komandan Kogasma Partai Demokrat.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan memastikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melepas jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat dalam gelaran Kongres V Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu (15/3/2020) mendatang.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies, Alfarisi Thalib, Sabtu (14/3/2020) menilai hal ini menunjukkan selain terjadi prses regenerasi di dalam tubuh partai berlambang bintang mersi ini.
Juga dapat dipastikan yang akan menjadi Ketua Umum yang baru pengganti SBY adalah putra pertamanya yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca: Hasil Proliga Seri Yogyakarta: Juara Bertahan Raih Kemenangan, Jakarta BNI 46 Puncaki Klasemen
Baca: Bartosz Berezynski: Saya Dinyatakan Positif untuk COVID-19. Saya Baik-baik Saja
"AHY tampaknya telah lama dipersiapkan oleh Partai Demokrat," ujar Alfarisi.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua Umum saat ini, AHY adalah Komandan Kogasma Partai Demokrat.
Dengan posisi-posisi tersebut mantan Calon Gubernur DKI ini diberikan peran-peran strategis yang dapat secara aktif menjadi panggung bagi pengembangan dan kematangan politik bagi AHY.
"Secara performa kepemimpinan, patut diapresiasi jika AHY memimpin Partai Demokrat," katanya.
Di mata kader, menurut Alfarisi, dia anak muda yang penuh energi, cerdas, tangkas, dan tegas serta dapat menjadi magnet bagi kader dalam mengembangkan partai ke depan.
"Harus diakui bahwa AHY adalah sosok muda yang digandrungi kaum milenial," katanya.
"Ini akan membawa nilai positif, citra baru, dan menjadi modal baru bagi Partai Demokrat sehingga dapat menjangkau segmen anak muda, dan nanti akan membawa dampak baik pada pilkada dimana calon yang di usung oleh Partai Demokrat," lanjut Alfarisi.
Namun, kata dia, potensi muda dan citra baru ini tidak akan berpengaruh signifikan jika AHY sebagai Ketua Umum yang diambil menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) atau wakilnya adalah golongan tua.
"Dengan demikian, disarankan dalam memilih pendampingnya AHY dapat memilih sekjen juga dari kelompok muda," katanya.
Menurutnya Partai Demokrat memiliki banyak sekali stok pemimpin-pemimpin muda yang cerdas dan terlatih dalam proses kepemimpinan politik.
"Sebut saja sosok seperti Muhammad Rifai Darus (MRD), anak muda dengan segudang talenta ini tidak hanya cerdas tapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan dan menejerial politik yang baik," katanya.
Menurut Alfarisi, putra Pupua ini sangat layak mendampingi AHY dengan segudang pengalaman kepemimpinan di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan tingkat nasional cukup diperhitungkan.
"MRD merupakan mantan Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang memiliki hubungan erat dengan organisasi Islam terbesar yaitu Nahdatul Ulama (NU), mantan Ketua Umum DPP KNPI," katanya.
Di Partai Demokrat pun, menurut Alfarisi, ia merupakan kader dengan proses perkaderan yang dimulai dari bawah, dimana ia sempat menjadi Sekretaris Partai Demokrat Provinsi Papua, dan sekarang Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat.
"Kolaborasi dua muda ini dapat melipatkandakan potensi dan menyempurnakan kepemimpinan AHY, serta melipatkandakan kekuatan politik yang dimiliki Partai Demokrat," katanya.
"Hal ini memberi pengaruh yang luar biasa untuk kemajuan dan kemenangan Partai Demokrat di hari-hari mendatang," ujar Alfarisi menambahkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.