Suasana Haru Selimuti Akhir Pidato Politik SBY di Kongres Partai Demokrat
Suasana haru menyelimuti Kongres ke V Partai Demokrat, setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum mengakhiri pidato politiknya
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana haru menyelimuti Kongres ke V Partai Demokrat, setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum mengakhiri pidato politiknya.
Pidato yang berdurasi sekitar 30-40 menit berisi soal kongres Demokrat, politik tanah air, hingga wabah virus corona yang melanda banyak negara, termasuk Indonesia.
Pidato SBY ini pun menjadi yang terakhir bagi dirinya dengan jabatan ketua umum Demokrat. Di mana, kongres hari ini akan memilih pucuk pimpinan baru.
Baca: Sebelum Gelar Kongres, SBY Berkomunikasi dengan Jokowi Hingga Ketua Satgas Corona
Baca: Ketua DPP Demokrat: 90 Persen Lebih Pemegang Suara Dukung AHY Ketum Demokrat
Setelah SBY turun panggung, kader Demokrat bergemuruh dengan meriakkan kata "SBY" secara berkali-kali.
Kader yang duduk di barisan depan, terlihat mendekati SBY untuk berjabat tangan.
Tampak, mata SBY berkaca-kaca karena terbawa suasana haru.
Ia pun terlihat membuka kaca matanya dan mengusapkan mukanya dengan sapu tangan miliknya.
Menantunya, Annisa Pohan yang merupakan istri dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlihat menemani SBY yang bersalaman dengan para kader.
Saat SBY bersalaman, pemandu acara mengajak seluruh kader bernyanyi lagu ''Rumah Kita'' yang dipopulerkan God Bless.
Setelah usai berjabat dengan dengan kader, SBY kemudian membuka kongres ke V Partai Demokrat dan awak media pun diminta keluar karena prosesnya berlangsung tertutup.
Kongres ini akan memilih ketua umum Partai Demokrat periode 2020-2025.
Proses pemilihan akan berlangsung secara aklamasi kepada AHY, karena hanya dirinya yang mendaftar dan mendapatkan dukungan 93 persen dari pemilik hak suara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.