Dari Senyawa Buah Ini Tim Peneliti UI dan IPB Temukan Potensi sebagai Penangkal Virus Corona
Penelitian terseut dilakukan dengan menggunakan metode penelitian bioinformatika.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang bekerjasama melakukan penelitian untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Mengutip dari laman resmi UI, FK UI dan IPB tengah mengembangkan penelitian jambu biji (guajava) sebagai kandidat potensial untuk pencegahan Covid-19.
Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penelitian bioinformatika.
Baca: Ada Wabah Corona, Bagaimana Nasib Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020?
Penelitian memanfaatkan basis data milik Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI, menggunakan basis data sebanyak 1.377 senyawa.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Dekan Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam.
"Saat ini teman-teman dari FK UI, Fakultas Farmasi UI dan juga teman-teman dari IPB coba memanfaatkan teknologi bioinformatika."
"Pertama kita sudah tahu struktur dari komponen virus tersebut, kita sudah tahu genom dari virus tersebut," terang Ari.
Ia mengatakan, bahwa sudah ada laporan potensi bagaimana obat bisa bekerja untuk virus tersebut.
Ari mengungkapkan, bahwa jambu biji memiliki kandungan senyawa yang cukup lengkap untuk menangkal penyebaran virus corona.
"Nah kita punya daftar senyawa dari herbal-herbal kita, kita cocokkan ternyata dari riset secara bioinformatika ini melalui proses docking yang dikerjakan oleh teman-teman peneliti."
"Ternyata bahwa komponen pada jambu biji ini cukup lengkap sebagai bahan alam yang bisa mencegah atau paling tidak untuk mengurangi masyarakat dengan virus tersebut," ungkapnya.
Ia menegaskan, bahwa hasil penelitian ini membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui komponen yang tepat untuk pengobatan Covid-19.
Baca: Jangan Panik! Kenali Dulu Gejala & Cara Mencegah Virus Corona, dari Demam Hingga Sering Cuci Tangan
Baca: Tingkatkan Pencegahan, Pupuk Indonesia Semprot Disinfektan di Area Kantor
"Tapi sekali lagi ini berdasarkan study bioinformatika."
"Sehingga kita perlu pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan untuk melihat lagi komponen apa sih yang bisa berefek untuk pengobatan," tegasnya.