Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perokok Lebih Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona? Ahli: Ini Waktu yang Tepat untuk Berhenti

Meskipun sekarang banyak yang beralih menggunakan vape sebagai alternatif dari rokok konvensional, namun vape juga dianggap membawa risiko serupa

Penulis: Putradi Pamungkas
Editor: haerahr
zoom-in Perokok Lebih Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona? Ahli: Ini Waktu yang Tepat untuk Berhenti
SCMP/Xinhua
Pasien positif Covid-19 memberikan tanda jempol ke arah para tenaga medis. Seorang dokter ahli mengungkap perokok dan pengguna vape ( rokok elektrik) juga lebih berisiko terinfeksi virus corona. 

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Banyak orang percaya bahwa virus corona (Covid-19) lebih berpotensi menyerang orang lanjut usia dan orang-orang dengan penyakit penyerta.

Meski demikian, para perokok dan pengguna vape ( rokok elektrik) ternyata juga lebih berisiko terinfeksi virus corona.

Hal tersebut berdasarkan ini laporan terbaru publikasi ilmu pengetahuan Scientific American.

Imunolog Dr. Jenna Macciochi menyarankan agar para perokok dan pengguna vape untuk berhenti.

"Jika ada waktu yang paling tepat untuk berhenti merokok, itu adalah sekarang," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Merokok disebut menekan fungsi kekebalan di paru-paru dan memicu peradangan.

Baca: Update Corona - 20 Maret 2020: Total 246.275 Kasus, 86.035 Pasien Sembuh, 10.038 Orang Meninggal

Baca: Lampaui China, Italia Jadi Negara dengan Total Kematian Akibat Virus Corona Terbanyak di Dunia

Meskipun sekarang banyak yang beralih menggunakan vape sebagai alternatif dari rokok konvensional, namun vape juga dianggap membawa risiko serupa 

Berita Rekomendasi

Perokok dan pengguna vape jangka panjang berisiko tinggi mengalami pengembangan kondisi paru-paru kronis, yang telah dikaitkan dengan kasus Covid-19 yang lebih parah.

"Oleh karena itu, para ilmuwan mengatakan wajar jika mengasumsikan merokok dapat meningkatkan risiko pengembangan infeksi Virus Corona yang lebih serius," tulis mereka.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah)
Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah) (Kompas.com, Hai.Grid.id)

Sebuah studi pracetak di China menemukan, bahwa pria lebih mungkin terkena virus corona daripada wanita.

BACA SELENGKAPNYA -->

 
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas