Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mulai Senin Besok, KRL Batasi Jam Operasional hingga Jumlah Perjalanan Dikurangi 28 Persen

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan membatasi jam operasional kereta dan jumlah perjalanan yang dikurangi 28 persen.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mulai Senin Besok, KRL Batasi Jam Operasional hingga Jumlah Perjalanan Dikurangi 28 Persen
Alex Suban/Alex Suban
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan membatasi jam operasional kereta dan jumlah perjalanan yang dikurangi 28 persen. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan membatasi jam operasional kereta dan jumlah perjalanan yang dikurangi 28 persen.

Ketetapan PT KCI itu dimulai Senin (23/3/2020) besok hingga dua pekan ke depan.

Hal itu untuk mencegah wabah penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin merebak.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyampaikan, keputusan itu diambil setelah koordinasi dengan pihak terkait.

Syafrin mengatakan, nantinya operasional KRL akan menyesuaikan layanan angkutan umum Jakarta.

Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban
Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

Baca: Imbas Virus Corona, Layanan KRL Ikut Dibatasi: Hanya Beroperasi Jam 6 Pagi - 8 Malam

Baca: Viral di Medsos Penumpang Tiba-tiba Lemas di KRL, Ternyata Sakit Maag

"Sesuai koordinasi kami dengan Kementerian Perhubungan dan PT KCI, maka operasional KRL (kereta rel listrik) juga akan menyesuaikan dengan layanan transportasi Jakarta."

"Yaitu akan beroperasi mulai jam 06.00 sampai 20.00 WIB," kata Syafrin, Sabtu (21/3/2020).

BERITA TERKAIT

Tak hanya jam operasional yang dibatasi, jumlah perjalanan KRL juga dikurangi sebanyak 276 KRL atau sekitar 28 persen menjadi 715 KRL per hari.

Dari sebelumnya jumlah perjalanan 991 KRL per hari.

Sebelumnya, PT Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta juga melakukan pembatasan jam operasional dari pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.

Baca: Sempat Dikira Kena Corona, Penumpang KRL yang Ditemukan Kejang Ternyata Sakit Lambung

Baca: Imbas Corona, Jumlah Penumpang KRL Turun hingga 34 Persen

MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengembalikan jam operasional MRT Jakarta seperti sedia kala.

Melansir Kompas.com, kebijakan itu menyusul adanya arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar transportasi publik tetap disediakan.

Anies Baswedan mengikuti arahan Jokowi di tengah wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Meski begitu, PT MRT Jakarta menetapkan aturan pembatasan penumpang menyusul kebijakan pencegahan penyebaran virus corona oleh Pemprov DKI Jakarta.

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin mengatakan pihaknya menerapkan pembatasan jumlah penumpang 60 orang satu kereta atau 360 orang per rangkaian.

Anies Baswedan kembalikan jam operasional Transjakarta, MRT, dan LRT mulai Selasa (17/3/2020) karena antrean panjang yang terjadi di sejumlah Halte Bus Transjakarta setelah berlakunya jam operasional baru pada Senin (16/3/2020) sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.
Anies Baswedan kembalikan jam operasional Transjakarta, MRT, dan LRT mulai Selasa (17/3/2020) karena antrean panjang yang terjadi di sejumlah Halte Bus Transjakarta setelah berlakunya jam operasional baru pada Senin (16/3/2020) sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona. (Twitter @PT_Transjakarta)

Baca: Penumpang MRT Jakarta Mengaku Sempat Mengantre 1,5 Jam, Kini Rasakan Sepinya Suasana MRT

Hal itu disampaikan Kamaluddin dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).

"Calon penumpang diharapkan dapat mengikuti arahan dari petugas MRT Jakarta di stasiun," papar Kamal, dikutip TribunJakarta.com.

Kamaluddin menambahkan, MRT Jakarta tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran virus corona.

Yakni mengimbau pemakaian hand sanitizer dan pemeriksaan suhu tubuh calon penumpang.

"Ini demi kebaikan bersama dalam langkah pencegahan virus corona," tambah Kamal.

Selain itu, ia juga mengimbau untuk menjaga kebersihan bagi seluruh penumpang MRT Jakarta.

Antrean di MRT Jakarta Membeludak

Baca: Dirjen Hubdat Lakukan Evaluasi Terhadap Antrean Penumpang Transjakarta Pagi Ini

Diberitakan sebelumnya, PT MRT Jakarta melakukan pembatasan layanan untuk penumpang sesuai petunjuk Anies Baswedan.

Kebijakan ini malah menyebabkan antrean membeludak di beberapa stasiun MRT, Senin (16/3/2020) pagi.

Diketahui, calon penumpang membeludak di stasiun karena adanya kebijakan headway 20 menit untuk satu armada.

Muhamad Kamaluddin menjelaskan atas kejadian penumpang yang membeludak di sejumlah stasiun MRT Jakarta.

Suasana penumpang mengantre di stasiun MRT Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin pagi (16/3/2020).
Suasana penumpang mengantre di stasiun MRT Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin pagi (16/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Baca: Penjelasan PT MRT Soal Antrean Panjang Penumpang MRT, Jadwal Diubah karena Corona

Kamaluddin mengatakan pembatasan operasional MRT Jakarta hari ini dikarenakan untuk membatasi pergerakan di Ibu Kota.

Pembatasan operasional MRT Jakarta tersebut telah dikoordinasi dengan pemerintah sebelumnya.

Ia menambahkan, untuk operasional MRT Jakarta hari ini sebetulnya tidak diperuntukkan untuk umum.

Kamaluddin menyebut, pekerja yang diperbolehkan naik angkutan umum hanya pekerja medis ataupun pelayanan publik.

"Oleh karenanya, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah untuk angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19."

"Seperti pekerja medis, dan pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah," ucap Kamal dalam keterangannya, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Baca: Viral Video dan Foto Antrean Panjang Penumpang TransJakarta dan MRT, #Gubernurbodoh Jadi Trending

Lebih lanjut, ia mengatakan layanan angkutan umum pada hari ini tidak ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor.

Sebelumnya, sudah diimbau bagi pekerja untuk bekerja dari rumah.

PT MRT Jakarta juga melakukan tindakan atas kejadian penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.

Kamaluddin menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan evaluasi di empat stasiun pagi hari ini.

"Kami tengah melakukan evaluasi antrean calon penumpang memasuki 4 stasiun MRT kami pagi hari ini yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya dan Stasiun Dukuh Atas BNI."

"Sementara ini antrean di 9 stasiun MRT lainnya masih normal," jelasnya.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Nursita Sari/Muhammad Rizki Hidayat/Ryana Aryadita Umasugi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas