Anak dari dr. Bambang Sutrisna Curiga sang Ayah Tertular Virus Corona dari Pasien di Tempat Praktek
Anak dari Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc, dr. Leonita Triwachyuni mengungkapkan kecurigaannya di mana sang ayah bisa terpapar virus Corona.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Anak dari Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna, MHSc, dr. Leonita Triwachyuni mengungkapkan kecurigaannya di mana sang ayah bisa terpapar virus Corona atau Covid-19.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (25/3/2020).
Diketahui, dr. Bambang telah meninggal dunia di Rumah Sakit Persahabatan karena terjangkit virus Covid-19.
Baca: Cerita dari Anak Dokter yang Meninggal Dunia Terpapar Virus Corona, Sudah Tak Bertemu 2 Minggu
Ayah dari dr. Leonita menghembuskan napas terakhirnya, Senin (23/3/2020).
dr. Leonita menuturkan, sejak awal sang ayah sudah menceritakan mengenai seorang pasien.
Di mana pasien itu datang ke tempat prakter dr. Bambang.
![Najwa Shihab (kiri), dan dr. Leonita Triwachyuni (kanan), pada acara Mata Najwa, Rabu (25/3/2020)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/najwa-tahan-tangis-dengar-pesan-anak-dari-guru-besar-ui-meninggal-karena-corona-jangan-tambah-beban.jpg)
dr. Bambang sudah curiga apabila pasien yang datang adalah suspect Covid-19.
Meski demikian, kala itu dr. Bambang tidak bisa melakukan pengecekan.
Karena adanya keterbasan dengan tidak memiliki alat swab, untuk dapat mengidentifikasi positif atau negatif Covid-19.
Diagnosa dari ayah dr. Leonita hanya berdasarkan dari gejala dan juga hasil rontgen dan laboratorium.
dr. Bambang kala itu sudah berpikir pasiennya sudah terjangkit Covid-19.
"Sebenarnya dari awal, papa udah cerita kayanya ada pasien yang datang ke tempat praktek dan dicurigai kok kayanya suspect Corona gitu," jelas dr. Leonita.
Baca: IDI Usul Jokowi Lockdown Bertahap, Rocky Gerung: Ucapan Itu Bukan karena Dia Rapat di Warung Kopi
Baca: PB IDI Minta Pemerintah Sediakan APD untuk Dokter dan Tenaga Medis di Garis Depan
"Tapi kita 'kan nggak tahu karena kita nggak punya kit untuk swab."
"Jadi itu diagnosa hanya dilakukan berdasarkan gejala dari laboratorium juga rontgen," ucap dia.