KSAD Jenderal Andika Prakasa Rapat dengan Panglima TNI Bahas Penanganan Covid-19
Kata KASAD Jenderal TNI Andika Perkasa, TNI berupaya untuk membeli APD yang BSL 2 atau Bio Safety Level 2.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan pejabat RSPAD Gatot Soebroto.
Rapat itu membahas penanganan virus corona (Covid-19), di antaranya rapid test, ventilator, hingga penanganan jenazah pasien positif Covid-19.
Di situ, Jenderal Andika Perkasa menyinggung penyediaan alat pelindung diri (ADP) bagi personel yang bertugas di RSPAD, seperti dikutip dari video teleconferencei yang diunggah di akun Instagram resmi Angkatan Darat @tni_angkatan_darat, Sabtu (28/3/2020).
"Kami berusaha untuk membeli APD yang BSL 2 atau Bio Safety Level 2. Mungkin itu yang bisa di zona merah," kata Jenderal Andika.
Baca: Tata Cara Isolasi Diri di Rumah Seandainya Rumah Sakit Tak Mampu Lagi Tampung Pasien Covid-19
Baca: 7 Langkah Antisipasi Virus Corona Ketika Harus Beraktivitas di Luar Rumah
Pada keterangan postingan itu, juga tercantum sejumlah kebijakan Andika antara lain penerapan rapid test serta pembangunan segera laboratorium agar pasien dapat penanganan cepat.
Ia juga meminta agar tenaga medis untuk penggunaan ventilator mulai dilatih, agar ventilator yang tersedia dan yang sedang dalam pemesanan dapat langsung dioptimalkan oleh RSPAD.
Baca: Patroli Pembubaran Massa oleh Polri Dipandang Efektif
"Rapid test covid-19, harus segera dilakukan jangan menunggu satu minggu, dalam dua hari harus terlaksana," tegas Andika.
Tidak hanya itu, Andika juga menyinggung terkait personel yang bertugas untuk mengoperasikan ventilator atau alat bantu pernapasan bagi pasien covid-19.
"Kalau memang kurang orang untuk mengoperasiokan ventilator, segera adakan training, jangan sampai menunggu ketika pasien memerlukan," kata Andika.
Baca: Anies Baswedan Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 di Jakarta Hingga 19 April
Dalam rapat tersebut dibahas pula penggunaan media zoom sebagai alat komunikasi untuk memonitoring 68 titik agar setiap informasi terbaru dari RSPAD serta RS rujukan dapat terhubung
"Reaksi cepat dilakukan untuk mendukung segala kegiatan yang ada di RSPAD dalam penanganan covid-19," harap Andika.
Selain itu Andika juga meminta agar larangan melayat jenazah mulai diberlakukan untuk penanganan jenazah pasien covid-19.
"Larangan melayat jenazah, kita harus berikan demi menekan penyebaran virus covid-19, banyak rumah yang belum memadai untuk menyemayamkan jenazah," kata Andika.