Ekonomi Terdampak Corona, PAN: Program Stimulus Harus Lebih Masif
Indonesia saat ini memerlukan program stimulus yang lebih masif dan signifikan bagi dunia usaha.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno menilai upaya penyelamatan Ekonomi Indonesia di tengah pandemi virus Corona (Covid 19) memerlukan tindakan yang cepat dan tepat sasaran.
Indonesia saat ini memerlukan program stimulus yang lebih masif dan signifikan bagi dunia usaha.
Menurut Eddy yang pernah berkecimpung di perbankan dan keuangan internasional ini, program stimulus ekonomi senilai Rp 158.2 triliun atau 0.9 persen dari PDB dampaknya tidak akan signifikan terhadap roda perekonomian.
"Dibandingkan paket stimulus Malaysia Rp 1.000 triliun (18 persen dari PDB), Singapura Rp 62 triliun (11 persen dari PDB) bahkan Thailand Rp 260 triliun (3 persen dari PDB), program stimulus berikutnya harus lebih masif dan signifikan agar mampu menjangkau masyarakat dan dunia usaha yang nyaris mati suri," jelasnya kepada Tribun, Minggu (29/3/2020).
Baca: Ole Gunnar Solskjaer Menghimbau Kepada Fans Manchester United Jalani Hidup dengan Cara Baru
Baca: Pemain Persija Jakarta ini Tetap Gelar Pernikahan di Tengah Merebaknya Virus Corona
Baca: Pesawat yang Jatuh dan Terbakar di Bandara Internasional Manila Filipina Angkut Tenaga Medis Corona
Wakil Ketua Komisi VII DPR ini menjelaskan, masalah ekonomi yang dihadapi bukan sekedar mempertahankan daya beli masyarakat.
Tapi juga menyuntikkan likuiditas ke dunia usaha agar perusahaan mampu mempertahankan pekerjanya dan mengurangi resiko PHK massal.
"Pelebaran defisit APBN di atas 3 persen tampaknya juga tidak terelakkan karena masyarakat sangat membutuhkan dana tunai untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga," ujarnya.
"Karena itu pemberian bantuan tunai secara langsung kepada masyarakat perlu disegerakan dan pelaksanaannya harus mudah, tidak bertele-tele dan tepat sasaran," sambung mantan Direktur Investasi Merrill Lynch untuk Asia Pasifik ini.
Eddy juga berpandangan bahwa relokasi anggaran dan penghematan anggaran adalah sebuah keharusan sebagai upaya mereduksi dampak krisis ekonomi.
Ia menegaskan, Indonesia tidak bisa menghalau resesi dan penciutan ekonomi nasional.
Tapi juga harus bertindak cepat dengan meluncurkan paket stimulus yang masif untuk mereduksi dampak virus corona di sektor ekonomi negara.
"Pilihan ini jauh lebih baik ketimbang resiko terjadinya krisis ekonomi dan krisis sosial yang tentu sulit untuk pulih kembali," pungkas Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat III ini.