Profil Andi Taufan Garuda Putra, Stafsus Presiden Jokowi yang Tengah Disorot karena Surati Camat
Nama Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Andi Taufan Garuda Putra tengah menjadi perbincangan karena suratnya yang ditujukan ke camat
Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
Ia merupakan pria berusia 32 tahun, lulusan Harvard Kennedy School.
Andi dikenal sebagai seorang entrepreneur di bidang UMKM.
Andi merupakan pendiri dan CEO Amartha, perusahaan pionir teknologi finansial peer to peer lending yang menghubungkan pendana di perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknologi.
Pria yang akrab disapa Taufan ini lahir di Jakarta, 24 Januari 1987 merupakan lulusan Sarjana Bisnis, Institut Teknologi Bandung dan Master of Public Administration, Harvard Kennedy School.
Sebelumnya, Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama hampir dua tahun.
Pada 2009, Taufan meninggalkan pekerjaannya ketika melihat banyak pelaku usaha mikro di pedesaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses finansial.
Baca: Staf Khusus Jokowi Sebut Generasi Milenial Bisa Jadi Garda Terdepan Perangi Hoaks Corona
Taufan akhirnya mendirikan Amartha dengan berbentuk microfinance atau lembaga keuangan mikro.
Pada 2016, Amartha bertransformasi menjadi tekfin p2p lending sebagai upaya menjangkau jutaan pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan.
Pada 2019, Amartha mengantongi izin usaha Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berhasil menyalurkan Rp 1,6 triliun kepada lebih dari 340.000 mitra di 5.400 pedesaan.
Klarifikasi Lengkap Andi Taufan
Atas viralnya surat tersebut, Andi kemudian membuat klarifikasi dan pernyataan.
Dalam suratnya tertanggal hari ini, Selasa, 14 April 2020, Andi menyampaikan permintaan maaf.
Ia pun memutuskan menarik surat tersebut.
Berikut pernyataan lengkap Andi:
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.