Hasto Kristiyanto Mengaku Pernah Tegur Saeful Bahri Karena Minta Uang Kepada Harun Masiku
Hasto Kristiyanto mengungkap Saeful Bahri pernah meminta uang kepada Harun Masiku terkait upaya pengurusan Pergantian Antar Waktu (PAW)
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi

Dia mengaku tidak menugaskan Saeful Bahri dan Agustiani Tio Fridelina. Bahkan, dia mengklaim tidak mengenal Agustiani.
"Saya tidak pernah meminta tolong atau memberikan tugas kepada Tio bahkan saya juga tidak berkomunikasi. Kami belum pernah memberikan penugasan ke pada ibu Tio, karena surat tugas hanya diberikan ke Donny," ujarnya.
Dia menjelaskan, setiap penugasan dari DPP PDI Perjuangan selalu disertai surat tugas.
Namun, belakangan dia mengetahui Donny mengajak Saeful untuk bersama-sama menbantu tugas tersebut.
"Saya ketahui pada Desember. Dengan demikian partai tidak pernah memberi penugasan kepada Saeful, karena itu inisiatif yang dilakukan Donny," tambahnya.
Untuk diketahui, Saeful Bahri, anggota PDI Perjuangan, didakwa menyuap mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan secara bertahap sejumlah SGD19 Ribu dan SGD38,3 Ribu yang seluruhnya setara jumlah Rp600 Juta.
"Telah melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga dipandang sebagai perbuatan berlanjut, memberi atau menjanjikan sesuatu yaitu Terdakwa telah memberi uang secara bertahap sejumlah SGD 19 ribu, dan SGD38,3 ribu yang seluruhnya setara Rp600 juta kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara yaitu Wahyu Setiawan," kata JPU pada KPK saat membacakan surat dakwaan.
JPU pada KPK mengungkapkan uang diterima Wahyu melalui Agustiani Tio Fridelina, orang kepercayaannya, yang pernah menjadi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.
Upaya memberikan uang itu dengan maksud agar Wahyu Setiawan mengupayakan KPU RI menyetujui permohonan Penggantian Antar Waktu (PAW) Partai PDI Perjuangan (PDIP) dari Riezky Aprilia sebagai anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan 1 (Sumsel 1) kepada Harun Masiku.