Belva Devara Mundur dari Staf Khusus Presiden, Pangi Syarwi Chaniago Apresiasi: Kita Angkat Topi
CEO Ruangguru Adamas Belva Devara menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
"Kalau kita baca surat pengunduran yang dikirim secara terbuka kepada presiden, sangat berkelas dan alasannya sangat rasional 'tidak mau membebani presiden dengan asumsi atau persepsi publik terkait konflik kepentingan soal Kartu Pra Kerja'," terang Pangi.
Bahkan, Pangi mengatakan, bahwa Belva punya sense of high politics atau politik kelas tinggi, sadar dan punya jiwa besar.
Pangi juga menyebut Belva sebagai negarawan muda.
"Oleh karena itu, kita harus apresiasi keputusan Belva, semoga ini bisa menularkan tradisi yang terhormat," kata Pangi.
Baca: Ekonom Bhima Yudhistira: Belva Devara Tunjukkan Milenial Punya Integritas
Baca: Belva Devara Mundur dari Stafsus Milenial, Istana Sebut Jokowi Memahami Keputusan CEO Ruangguru
Berikut adalah surat terbuka pengunduran diri Belva Devara:
Surat Terbuka Belva Devara, CEO Ruangguru
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
Semoga di masa pandemi ini kita diberikan kesehatan dan kekuatan dari Allah yang Maha Penyayang.
Berikut saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden.
Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakera (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Pra Kerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.
Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Pra Kerja.
Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19.
Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya.