Kemenhub Tegaskan Tidak Ada Penutupan Jalan Tol dalam Penerapan Larangan Mudik
Sigit Irfansyah mengatakan mengenai adanya informasi mengenai penutupan jalan tol atau arteri tidak benar
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengenai kebijakan pelarangan mudik lebaran 2020, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan tidak adanya penutupan jalan tol dalam kebijakan ini.
Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Sigit Irfansyah mengatakan mengenai adanya informasi mengenai penutupan jalan tol atau arteri tidak benar.
Baca: Kemenhub Godok Peraturan Menteri Terkait Larangan Mudik di Tengah Wabah Virus Corona
"Kami tegaskan tidak ada penutupan jalan tol, tetapi adanya penyekatan di sejumlah ruas jalan tol ataupun arteri," ucap Sigit dalam konferensi virtual, Rabu (22/4/2020).
Ia menambahkan, penyekatan ruas jalan ini dikarenakan kendaraan logistik harus tetap berjalan agar kebutuhan masyarakat tetap tepenuhi.
"Nantinya dalam kebijakan penyekatan ini, kendaraan yang bukan mengangkut logistik akan dihentikan dan dipersilahkan untuk balik kanan," ucap Sigit.
Menurut Sigit, saat ini pihaknya sedang melakukan pematangan mengenai lokasi penyekatan dan teknisnya nanti akan seperti apa.
"Selain itu kami juga sedang melakukan pembahasan bersama kepolisian dan dinas perhubungan daerah, mengenai sanksi yang akan diterapkan kepada pelanggar kebijakan ini," kata Sigit.
Ia menyebutkan, ada dua skenario besar. Tetapi sanksi untuk tanggal 24 April hingga 7 Mei 2020 masih langkah persuasif untuk dipersilahkan putar balik.
Baca: Dampak dan Prediksi Terhadap Korea Utara Jika Kim Jong Un Wafat, Trump Harap Dia Baik-baik Saja
"Kita akan lihat progres dari 24 April hingga 7 Mei, bila masih banyak yang memaksa untuk keluar wilayah yang dalam status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kita tindak tegas," ujar Sigit.
Sigit juga menjelaskan, langkah penerapan pelarangan mudik ini mengacu pada survei Litbang Kemenhub yang menunjukan tingginya angka masyarakat yang ingin mudik.
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Bakal Ditutup
Polda Metro Jaya akan mulai menutup Jalan Tol Layang Jakarta–Cikampek (Elevated Jakarta-Cikampek) pada Kamis (23/4/2020) malam.
Hal itu menyusul imbauan pemerintah terkait larangan mudik pada hari raya lebaran 2020 ini.
"Tol elevated itu akan kita tutup mulai Kamis besok. Jadi baik dari arah Cikunir maupun dari arah tol kota itu akan kita tutup sehingga semuanya harus lewat bawah," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Dia mengatakan, penutupan jalan tol elevated Jakarta-Cikampek menyusul kebijakan dari pemerintah terkait larangan mudik untuk angkutan umum dan kendaraan pribadi.
"Memang tol elevated itu kan untuk kendaraan kecil dan angkutan penumpang. Saat ini tidak boleh keluar dari Jabodetabek. Maka akan kita tutup dan bahkan akan diperiksa di Cikarang Barat (yang melalui jalur bawah, Red)," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, penutupan jalan layang tersebut sekaligus mendukung upaya pemerintah melarang warga Jabodetabek untuk mudik lebaran.
"Emang semuanya saya tegaskan lagi, kegiatan yang kita laksanakan adalah kegiatan operasi ketupat dalam rangka operasi lebaran 2020. Ini sudah ada kebijakan pemerintah untuk kita laksanakan pelarangan mudik dan kami kepolisian akan mendukung kebijakan pemerintah," pungkasnya.
Sebagai informasi, pihak Kepolisian akan memulai melakukan pengawasan warga Jabodetabek yang masih nekat memaksakan mudik lebaran pada 24 April 2020 mendatang.
Nantinya, operasi pengawasan pelarangan mudik tersebut akan dilakukan dalam payung operasi ketupat Jaya 2020.
Hal tersebut ditegaskan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo setelah menindaklanjuti keputusan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang mudik.
"Operasi ketupat terkait dengan larangan mudik ini akan kita mulai hari Kamis malam besok pukul 00.00 WIB. Jadi Jumat pukul 06.00 WIB itu sudah kita mulai dan secara serentak di seluruh Indonesia mungkin," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Ia mengatakan, operasi itu akan berlangsung hingga 7 hari setelah hari raya lebaran (H+7 Lebaran).
Sementara itu, pihaknya masih menunggu kajian dari mabes polri terkait jumlah personel yang akan diterjunkan dalam kebijakan tersebut.
"Nanti 7 hari setelah lebaran dan kita belum tahu kita tunggu himbauan pemerintah apa lebaran itu kapan dan dipastikan kegiatan ini akan berakhir sampai H+7 lebaran," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya akan membentuk 19 titik pos pengamanan dan pemantauan yang tersebar di titik perbatasan keluar dan masuk Jabodetabek.
Nantinya, mereka akan mengawasi pengendara yang masih mencoba nekat mudik.
"Larangan mudik ini dilakukan dengan pendekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan kendaraan yang melintasi checkpoint cek poin yang pada operasi ketupat ini," pungkasnya.
Jalan Tikus Bakal Diawasi
epolisian akan mengawasi secara ketat mengenai pelaksanaan pelarangan mudik pada hari raya lebaran 2020 ini dalam rangka mengantisipasi penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.
Bahkan, polisi akan mengawasi pengendara yang mencoba mengelabui dengan melewati jalan kecil atau jalan tikus untuk tetap bisa ke kampung halaman.
Secara total, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, titik cek poin pos pemantauan pelarangan mudik memang hanya ada di 19 titik. Rinciannya, 3 di jalan tol dan 16 titik berada di jalan arteri non tol.
Namun demikian, kata Sambodo, pihaknya juga akan mengawasi upaya lain yang kerap dilakukan pemudik melewati jalur kecil atau jalan tikus agar tidak terdeteksi petugas. Mereka memastikan akan mengawasi perbatasan keluar Jabodetabek hingga ke jalur tikus.
"Jalur tikus itu pasti akan ada pengawasannya. Jadi ada yang awasin polres, polsek dan ada berapa titik itu semua. Terutama polsek di jalur perbatasan keluar dari Jabodetabek akan ada pos pantau dan pos untuk larangan mudik ini," kata Sambodo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/4/2020).
Ia juga memastikan akan berkoordinasi dengan polsek-polsek setempat untuk mengawasi jalur kecil yang biasa dilalui pemudik yang gunakan kendaraan sepeda motor.
"Polsek-polsek yang nanti akan mengawasi dan jadi jalur motor," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan mengerahkan personel dari polsek-polsek yang letaknya diperbatasan keluar Jabodetabek untuk memperketat jalur tikus yang biasa dilalui motor.
"Jalur tikus yang bisa dilalui sudah disetting dan disiapkan pengamanan untuk bisa disortir apabila ada kendaraan roda dua khususnya yang mau keluar dari Jakarta," ungkapnya.
Ia memastikan, pihaknya akan memeriksa bagi pengendara yang mencoba keluar dari wilayah hukum Polda metro Jaya.
"Anggota sudah disiapkan di pos-pos kecil tapi memang itu pos pantau dan tapi bagaimana yang dilakukan itu bagaimana memantau PSBB di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk mencatat kendaraan-kendaraan yang keluar dari wilayah," pungkasnya.
Sebagai informasi, Pihak Kepolisian akan memulai melakukan pengawasan warga Jabodetabek yang masih nekat memaksakan mudik lebaran pada 24 April 2020 mendatang.
Nantinya, operasi pengawasan pelarangan mudik tersebut akan dilakukan dalam payung operasi ketupat Jaya 2020.
Hal tersebut ditegaskan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo setelah menindaklanjuti keputusan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang mudik.
"Operasi ketupat terkait dengan larangan mudik ini akan kita mulai hari Kamis malam besok pukul 00.00 WIB. Jadi Jumat pukul 06.00 WIB itu sudah kita mulai dan secara serentak di seluruh Indonesia mungkin," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Ia mengatakan, operasi itu akan berlangsung hingga 7 hari setelah hari raya lebaran (H+7 Lebaran).
Sementara itu, pihaknya masih menunggu kajian dari mabes polri terkait jumlah personel yang akan diterjunkan dalam kebijakan tersebut.
"Nanti 7 hari setelah lebaran dan kita belum tahu kita tunggu imbauan pemerintah apa lebaran itu kapan dan dipastikan kegiatan ini akan berakhir sampai H+7 lebaran," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya akan membentuk 19 titik pos pengamanan dan pemantauan yang tersebar di titik perbatasan keluar dan masuk Jabodetabek.
Nantinya, mereka akan mengawasi pengendara yang masih mencoba nekat mudik.
"Larangan mudik ini dilakukan dengan pendekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan kendaraan yang melintasi checkpoint cek poin yang pada operasi ketupat ini," pungkasnya.