Staf Khusus Wapres Pahami Penolakan Pemerintah Kendari Terhadap Kedatangan 500 TKA China
Staf Khusus Wakil Presiden Ikhsan Abdullah memahami penolakan Pemerintah Daerah Kendari terhadap kedatangan 500 TKA asal China.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Staf Khusus Wakil Presiden Ikhsan Abdullah memahami penolakan Pemerintah Daerah Kendari terhadap kedatangan 500 TKA asal China.
"Tetapi dengan sebagai macam keadaan yang berubah. Saya kira bisa dimaklumi juga kalau usulan dari wali kota ini sangat logis. Harusnya ditutup saja," kata Ikhsan, Sabtu, (2/5/2020).
Menurutnya penolakan kedatangan TKA tersebut, karena adanya darurat Corona. Masyarakat mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca: Viral Begal Salah Sasaran, Membegal Orang Sakti, Justru Anggotanya Luka Kena Samurai Sendiri
Baca: Cerita Penimbun Masker Multi One Plus di Malang, Sudah Jual Rugi Malah Dikerjai : Salah Saya Apa
"Ya mudah-mudahan itu bagian dari ikhtiar memang sebenarnya kita juga sedang mencegah tidak masuk," katanya.
Sebelumnya, Walikota Kendari Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir menolak kedatangan 500 TKA asal China. Sebagai langkah penolakan tersebut ia menutup akses bagi WNA yang biasanya transit di Kendari.
"Dengan kewenangan saya, saya menutup wilayah saya. Gerbang kita tutup dengan tegas, tidak ada masuk TKA. Silahkan kalau mereka mau masuk wilayah lain, yang penting kan tanggung jawab saya menjaga masyarakat kota Kendari," katanya.