Pemegang Saham Diterima Jadi Peserta Program Kartu Prakerja, 'Jokowi Tak Sadar di Depan Ada Jurang'
Edy merasa tidak seharusnya ia diterima karena statusnya sebagai pemegang saham perusahaan. Sebab program itu diprioritaskan untuk para korban PHK.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
Tribun: Bagaimana pengalaman Anda mendaftar program kartu prakerja?
Awalnya 16 April, sebelumnya saya pikir ini program bagus-bagus saja. Akhirnya saya daftar di prakerja.go.id saya masukan email dan password. Masuk ke dashboard lalu kita disuruh isi kolom-kolom. Nama, NIK, Pekerjaan, Foto KTP, dan Foto Selfie sama KTP. Kemudian juga ada kolom pekerjaan, ada karyawan, PNS, ada wiraswasta. Saya piilih wiraswasta.
Ditanya di PHK atau tidak PHK. Ya kita klik saja PHK. Submit terus balik lagi ke dashboard. Dan statusnya "sedang dievaluasi". Saya menunggu, sambil menunggu saya lihat-lihat di situs mitranya, skill academy, ruangguru. Baru tanggal 29 April ada status yang menyatakan saya diterima sebagai peserta. Gelombang II.
Baca: Data 15 Juta Pengguna Tokopedia Diduga Dicuri Sejak Maret 2020, Ungkap Ada Upaya Pencurian
Tribun: Itu langsung diterima sebagai peserta prakerja?
Lolos-lolos saja. SMS diterima jam 01.00 pagi. Selamat Anda diterima sebagai peserta prakerja. Ya sudah saya masuk, pas saya masuk log in sudah ada saldo Rp 1 juta. Ya sudah saya pakai belanja video Rp 220 ribu.
Tribun: Apa tidak ada verifikasi lagi, status Anda padahal Direktur Utama? Bisa lolos?
Tidak ada. Orang itu semua tinggal isi, pekerjaan apa. Tidak ada itu misal ditanya omzet turun berapa, apa terdampak covid-19 atau tidak.
Baca: Sejak Awal Sudah Punya Firasat Buruk tentang Pandemi Corona, Mbak You Kini Singgung Adanya Karma
Tribun: Tidak ada detail konfirmasi?
Tidak ada, itu langsung pekerjaannya apa. Terus upload foto yang tidak blur atau goyang. Apalagi dijelasin seberapa besar omzet Anda terdampak, tidak ada. Lebih baik kan' disyaratkan misal laporan keuangan beberapa tahun terakhir. Ini tidak ada.
Tribun: Berdasarkan pengalaman Anda mendaftar kartu prakerja, apa saja kekurangan?
Kekurangannya pertama kekurangan moral. Rp 5,6 triliun dianggarkan untuk membeli video. Rp 1 juta untuk 5,6 juta orang. Itu kekurangannya.
Lagi pandemi seperti ini jual-beli video. Kalau sistemnya, ya kayak saya saja bisa masuk (daftar). Artinya tidak tepat sasaran.
Saya tidak ingin mengomentari soal instrukturnya bagus atau tidak itu kan' relatif. Mungkin bagi saya kurang bermanfaat, mungkin bagi mereka di desa-desa yang belum mengerti apa itu jurnalistik mungkin berguna.
Mungkin instrukturnya bagi saya, dia lebih junior, tapi bagi yang muda-muda mungkin dia bagus. Tapi yang ingin saya komentari adalah model bisnisnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.