Dubes Rusdi Kirana Belum Kembali ke Malaysia Sejak Pertengahan Maret
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Malaysia, Rusdi Kirana dikabarkan masih belum ada di posnya hingga hari ini, Kamis (7/5/2020).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Malaysia, Rusdi Kirana dikabarkan masih belum ada di posnya hingga hari ini, Kamis (7/5/2020).
Hal tersebut dikonfimasi oleh pihak KBRI Malaysia saat dihubungi Tribunnews.
“Belum kembali,” ujar Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Malaysia Agung Cahaya Sumirat, Kamis (7/5/2020).
Baca: Viral, Video ABK Indonesia Menderita di Kapal Tiongkok, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan
Baca: Kurangi Kontak Saat COVID-19, Masyarakat Bisa Belanja Pangan via Online
Diketahui Dubes Rusdi Kirana berada di Singapura sejak pertengahan Maret dan tidak bisa kembali ke Malaysia setelah melakukan cek kesehatan rutin di Singapura.
“Ketika mau balik ke Kuala Lumpur terhalang penerapan perintah kawalan pergerakan (PKP) di Malaysia,” ujar Agung mengutip dari penjelasan sebelumnya.
Sebuah sumber menyebut Rusdi Kirana tidak berada di Malaysia untuk melakukan pekerjaannya sebagai pegawai pemerintahan RI sejak Desember 2019, karena mengurus bisnis Lion Group.
Diketahui Dubes Rusdi juga merupakan pendiri maskapai penerbangan Lion Air Group.
Namun, hal itu dibantah pihak KBRI dan menyebut itu sebagai fitnah.
“Sajak kapan (fitnah) itu selalu muncul, bahkan sejak pemilu,” ujar Agung.
Pihak KBRI Malaysia mengatakan Dubes Rusdi sebenarnya ingin kembali, namun terhalang oleh kebijakan dan aturan karantina PKP otoritas Malaysia.
“Warga asing tak boleh masuk wilayah Malaysia. Kalau tetap masuk, maka pejabat diplomatik harus jalani karantina khusus di lokasi yang disiapkan Pemerintah Malaysia," lanjutnya.
Pihak KBRI Malaysia mengaku, selama Rusdi berada di Singapura, ia tetap memimpin KBRI termasuk dalam pembagian bantuan bagi para WNI yang kesulitan akibat pandemi virus corona.
"Bukan berarti beliau lepas tangan urusan KBRI KL (Kuala Lumpur). Setiap hari kami harus laporan dan sering juga ada virtual group meeting," kata Agung.