Hanafi Rais Mundur dari PAN, Mumtaz Rais Sindir sang Kakak hingga Kabar Partai Baru Amien Rais
Hanafi Rais mengundurkan diri dari PAN. Mumtaz sindir kakaknya tidak dewasa dalam berpolitik hingga kabar akan adanya partai baru Amien Rais.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Hanafi Rais memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN).
Putra sulung Amien Rais tersebut juga mundur sebagai anggota DPR RI serta Ketua Fraksi PAN DPR RI.
Keputusan itu terlampir dalam surat tertanggal 5 Mei 2020 dan ditandatangani sendiri oleh Hanafi Rais.
Pengunduran diri Hanafi Rais dari partai yang didirikan ayahnya itu membuat sejumlah kalangan ikut berkomentar.
Termasuk adik Hanafi Rais, Mumtaz Rais yang secara terang-terangan menyindir kakaknya.
Mumtaz Rais menyoroti sikap tidak ada kedewasaan berpolitik yang dicerminkan oleh sang kakak.
Baca: Sebelum Mundur, Hanafi Rais Sempat Berharap Perbaiki Arah Perjuangan PAN
Baca: Anak Sulung Amien Rais, Hanafi Rais Mundur dari PAN, Mumtaz Rais Sindir Tak Dewasa dalam Berpolitik
Meski demikian, anggota DPR RI itu tetap menghormati keputusan mundur Hanafi Rais.
"Kami institusi PAN menghormati keputusan beliau yang mundur, karena tentu sudah dipikirkan dengan baik."
"Akan tetapi, sebagai rekan berpartai, sungguh kami sangat menyayangkan keputusan tersebut karena kedewasaan dalam berpolitik tidak ditunjukkan oleh Saudaraku Hanafi Rais," kata Mumtaz melalui keterangan tertulis.
Anak ketiga Amien Rais itu mengatakan, sudah seharusnya Hanafi dan semua pihak menerima keputusan hasil Kongres PAN V.
Diketahui, dalam surat pengunduran dirinya, Hanafi Rais sempat menyinggung soal Kongres V di Kendari.
Dalam Kongres V di Kendari, Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai Ketua Umum PAN.
"Zulkifli Hasan secara sah dan legitimate, bahkan dengan selisih suara yang sangat telak yakni selisih 106 suara. Itu adalah kemenangan yang mutlak!" ujar Mumtaz.
Mumtaz Rais juga menyinggung peristiwa Pandean (kediaman Amien Rais) pada Februari 2020.
Mumtaz Rais mengaku diusir dan dianiaya karena perbedaan politik di Kongres V PAN di antara dirinya dan ketiga saudaranya.
"Saya juga ingin menggarisbawahi, sikap ‘baper politik’ yang dipertontonkan oleh Hanafi Rais serta adik-adiknya yakni Hanum Rais dan Tasniem Rais, tidak akan berpengaruh sama sekali kepada saya," ujar menantu Zulkifli Hasan itu.
Mumtaz Rais juga menduga, Hanafi Rais mundur dari PAN sebagai bagian strategi mengikuti Pilkada.
Sebab dengan pengalamannya di legislatif, menurut Mumtaz Rais, bukan tidak mungkin kakaknya ingin menjajal ranah eksekutif.
Kemungkinan yang lain, bisa jadi Hanafi Rais ingin fokus sebagai akademisi agar bisa lebih dekat dengan keluarga dan mengambil program doktoral di luar negeri.
Baca: PAN Reformasi Bisa Bersaing Jika Amien Rais Rebut Suara Akar Rumput Muhammadiyah
Baca: Waketum PAN Tidak Yakin Amien Rais Akan Bentuk Partai Politik Baru
Partai Baru Amien Rais?
Di tengah pengunduran diri Hanafi Rais, muncul kabar lain Amien Rais akan mendirikan partai baru.
Kabar ini terus digaungkan sejumlah loyalis Amien Rais, salah satunya politikus senior PAN, Putra Jaya Husin.
Pria yang juga ikut mendirikan PAN ini mengatakan, rencana pembentukan PAN Reformasi bukan untuk menarik kader-kader PAN pimpinan Zulkifli Hasan.
Namun untuk kepentingan perjuangan suara masyarakat.
"Kami bikin partai bukan untuk menarik suara yang banyak dari PAN. Itu terlalu kecil tujuannya."
"Itu sama saja membunuh saudara sendiri, kami ingin menegakkan kebenaran dan keadilan," ucap Putra.
Selain itu, Putra juga bilang, selain Hanafi Rais, akan ada sejumlah kader PAN lain yang ingin mundur sebagai anggota DPR.
"Sebulan, dua bulan lalu juga ada beberapa orang yang mau mundur, tapi kami larang karena ada amanah rakyat di situ," ujar Putra saat dihubungi, Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Menurut Putra, beberapa anggota dewan yang ingin mundur karena melihat PAN sudah tidak sesuai dengan tujuan awal yaitu memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa.
"Saya sebagai salah satu pendiri, masih bertanya-tanya, apa sih yang dilakukan PAN sekarang untuk bangsa dan negar?"
"Apa yang diperjuangkan untuk rakyat? Selalu mengekor kepada siapapun yang berkuasa," papar Putra.
Terkait akan adanya partai baru yang dibuat Amien Rais, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin menilai tinggal tunggu waktu.
"Soal partai baru hanya soal waktu saja. Indikasinya jelas, Amien Rais disingkirkan, Mulfachri Harahap dicopot dari pimpinan Komisi III."
"Hanafi Rais mengundurkan diri, lalu kubu Amien Rais juga tak diakomodir," ujar Ujang ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/5/2020).
Ujang mengatakan, potensi kemunculan partai baru akan semakin membesar melihat tidak adanya islah dan rekonsiliasi.
Yang ada malah konflik yang tak kunjung mereda di internal pimpinan Zulkifli Hasan tersebut.
"Jadi soal partai baru, kemungkinan besar akan berdiri sebagai pecahan dari PAN."
"Tapi sebenarnya sangat disayangkan jika PAN pecah."
"Partai yang lahir dari rahim reformasi sayang jika harus terbelah menjadi dua," kata dia.
Soal akan ada partai baru buatan Amien Rais pasca-mundurnya Hanafi Rais juga diungkapkan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Menurut Adi Prayitno, partai baru bentukan Amien Rais hanya tinggal menunggu waktu saja.n
"Amien Rais punya segalanya untuk bikin partai politik baru. Ketokohan dan para loyalisnya masih kuat."
"Tinggal tunggu waktu saja," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/5/2020).
Namun, Adi mengingatkan tantangan jika Amien hendak membuat partai politik baru.
Tantangan itu, lanjut Adi, adalah meloloskan partai ke DPR RI untuk berkontestasi dalam perpolitikan nasional.
"Yang susah itu meloloskan partai ke Senayan karena ambang batas parlemen lumayan tinggi," ujar pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah itu.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Vincentius Jyestha Candraditya/Chaerul Umam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.