Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Pelopori Kedaulatan Pangan
Perhatian Megawati Soekarnoputri terhadap pertanian memang sangat besar, bisa dilihat dari aneka koleksi umbi-umbian yang sangat lengkap
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada kepala daerah PDIP mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19 untuk kedepankan semangat berdikari di bidang ekonomi, termasuk di bidang kesehatan dan pangan.
Hal itu disampaikan Megawati saat memimpin Rapat DPP yang secara khusus membahas Politik Pangan melalui video konferensi, Senin (11/5/2020).
Baca: 9 Kejanggalan Persidangan Penyiraman Air Keras Versi Tim Advokasi Novel Baswedan
“Politik berdaulat di bidang pangan dengan cara berdikari, melalui kebijakan hulu-hilir, dimulai dari penelitian, pengembangan benih unggul, sarana dan prasarana untuk peningkatan produksi, pengolahan hasil, hingga pemasaran,” ucap Megawati sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto menambahkan, perhatian Megawati Soekarnoputri terhadap pertanian memang sangat besar.
Perhatian itu bisa dilihat dari aneka koleksi umbi-umbian yang sangat lengkap, juga buku-buku pertanian.
"Beliau juga tercatat sebagai Presiden yang paling sering mengunjungi pusat penelitian Benih Padi Sukamandi, Jawa Barat. Karena itulah seluruh kepala daerah kami wajib mengedepankan politik pangan berdikari tersebut dan sekaligus berjuang bagi peningkatan kesejahteraan petani dalam pengertian luas," kata Hasto.
Hasto menambahkan, sejak tanggal 28 Maret 2020 yang lalu, Megawati sudah menginstruksikan agar seluruh kepala daerah PDI Perjuangan mencanangkan gerakan menanam tanaman yang bisa di makan seperti Sorgum, Umbi-umbian, Sagu, Talas, Sukun, Jagung, Porang hingga Ketela.
Hasto juga nenyebut, dalam telekonferensi itu para kepala daerah PDI Perjuangan juga berkomitmen untuk saling bekerja sama terutama melalui penelitian benih, kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian, peningkatan produksi, pemasaran, dan komitmen untuk menghadirkan lumbung desa, badan usaha milik desa, pasar lelang komoditas, serta menggerakkan rakyat di dalam gerakan menanam.
Ia mencontohkan, Guburnur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berhasil surplus Beras dan Bawang Merah, sementara daerah lain minus.
Lalu, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar melaporkan 2 minggu lagi akan panen bawang putih seluas 100 ha.
Sementara, Maluku dilaporkan oleh Gubernur Maluku Murad perlu bawang putih. Prof Nurdin Abdulah, Gubernur Sulsel melaporkan kerjasama penelitian benih. Sedangkan, Gubernur Kalteng Sugiyanto tentang potensi lahan gambut untuk padi.
"Kerjasama antar kepala daerah PDI Perjuangan, juga ditempatkan dalam mata rantai pemasaran, dimana daerah yang surplus memasarkan ke daerah yang kurang. Inilah bentuk gotong royong antar kepala daerah PDI Perjuangan," tambahnya.
Baca: Jabat Kapolda Kalteng, Dedi Prasetyo Tidak Beri Ampun bagi Anggota yang "Bermain" Narkoba
Seluruh instruksi Megawati Soekarnoputri berangkat dari apa yang disampaikan oleh Bung Karno, bahwa persoalan pangan adalah 'urusan hidup matinya sebuah bangsa'.
"Karena itulah penggembangan penelitian di sektor pertanian harus dilakukan secara progresif sebagai penopang dari hulu untuk mewujudkan kedaulatan di bidang pangan," tutup Hasto.