Jamu Anti Corona ala Arief Poyuono: Ramuan Kembang Lawang
Dalam wawancara ekslusif dengan Tribun, Arief menjelaskan bahwa Kembang Lawang merupakan bumbu masak yang biasa dipakai oleh orang Eropa
Editor: Rachmat Hidayat
Seberapa ampuh Jamu Anti Virus Corona ini yang terbuat dari bahan-bahan antiviral dalam menangkal Covid-19?
Jamu ini sangat ampuh. Karena dia meningkatkan imun, karena dia ada semacam zat yang memang khusus untuk kesehatan paru-paru.
Baca: Cerita Warga Jakarta Tak Dapat Bansos karena Ditolak Ketua RT, Rela Gadaikan BPKB untuk Makan Anak
Kalau saya lihat di google, salah satu fungsi dari bahan-bahan yang ada di jamu ini memang untuk menyembuhkan flu. Jadi memang jamu ini khusus untuk menangkal virus corona. Mungkin kalau untuk yang sakit bisa disembuhkan.
Soal Kembang Lawang (Star Anise) dalam jamu ini. Sebenarnya ini apa?
Kembang Lawang atau Star Anise itu sebenarnya bumbu masak yang dipakai oleh orang Eropa, China, India dan Melayu.
Baca: Soal Usul KONI Terkait Waktu PON XX, Menpora: Oktober 2021 Tak Masalah
Mengapa kemudian Kembang Lawang efektif menangkal Covid-19?
Obat yang diberikan kepada penderita Covid-19 di Indonesia itu namanya Tamiflu. Kalau kita riset, Tamiflu itu 90 persen isinya Kembang Lawang yang diproduksi oleh pabrik obat di Switzerland. Jadi Kembang Lawang atau Star Anise ini banyak diborong oleh mereka. Dari China itu diberi semua. China dan Vietnam itu eksportir terbesar di China.
Terus banyak jurnal-jurnal tentang Tamiflu dan Star Anise itu menyatakan bahwa Tamiflu itu 90 persen dibuat dari Kembang Lawang. Artinya memang ada obat itu di Indonesia, Kembang Lawang itulah salah satu yang memiliki zat untuk melawan virus-virus flu.
Star Anise atau Kembang Lawang ini dinyatakan benar-benar efektif menangkal Covid-19 itu apa buktinya?
Tamiflu itu sekarang dipakai. dokter Terawan untuk menggunakan Tamiflu untuk menyembuhkan pasien Covid-19. Obatnya itu kan Tamiflu, vitamin C, vitamin E. Salah seorang saya yang di Tanjung Priok kena Covid-19 diberi obat Tamiflu, vitamin C dan vitamin E sembuh. Artinya kalau di obat itu tidak benar-benar diekstrak.
Mungkin ada apanya. Maka itu kami bikin produk rebusan Star Anise atau Kembang Lawang ini. Entah bikin sirupnya, bikin rebusannya, bikin minumannya, itu lebih bagus khasiatnya.
Kembang Lawang itu gunanya juga salah satunya untuk mengobati perut kembung. Menurut saya banyak obat-obat flu di Indonesia yang ternama khususnya mengandung Star Anise atau Kembang Lawang ini.
Tahu Kembang Lawang ini dari mana awalnya?
Jadi ada cerita yang lucu tapi ini kejadiannya benar pada diri saya. Jadi saat Corona merebak itu saya berdoa kepada Tuhan, saya doa dan meditasi. Bertanya kenapa dunia seperti ini, diterpa Covid-19 ini.
Saat itu saya juga minta petunjuk dari Tuhan, agar umat manusia ini sedikitnya bisa menahan virus corona itu. Karena saat ini benar-benar tidak ada rasa damai di dunia karena Covid-19. Damai itu kan ketika manusia jauh dari rasa takut, jauh dari rasa was-was.
Baca: 3 Skandal Para Pemain Drakor The World of Married, Mabuk di Bawah Umur Hingga Pelecehan Seksual
Selesai berdoa ada sesuatu yang sangat ajaib, saya mendapat sebuah mimpi. Di mimpi itu saya jalan-jalan ke Jawa, pulang ke kampung saya. Di sana saya lihat ukiran-ukiran di pintu-pintu rumah-rumah Jawa yang berbentuk kembang segi lima.
Ketika bangun saya penasaran. Saya sempat mencari-cari di google, apa bentuk segi lima itu. Ketika saya tanya ke pembantu, dia jawab ini Kembang Lawang, untuk masak.
Kemudian saya carilah itu artikel tentang manfaat Kembang Lawang, nama latinnya dan lainnya. Kemudian saya cari jurnal, dan menemukan bahwa Tamiflu itu 90 persen kandungannya itu dari Kembang Lawang ini.
Membudidayakan Kembang Lawang?
Saya rasa mulai hari ini boleh juga dibudidayakan Kembang Lawang di Indonesia karena harga jualnya cukup mahal. Di salah satu pasar saja harga Kembang Lawang ini Rp 200 ribu per kilogram. Itu pun satu plastik dan masih impor dari luar negeri.