Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Sri Mulyani soal Usulan Cetak Uang, Sebut Penumpang Gelap hingga Menkeu Pelit

Menteri Keuangan,Sri Mulyani, menganggap tidak perlu menerapkan langkah pencetakan uang di tengah keterbatasan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kata Sri Mulyani soal Usulan Cetak Uang, Sebut Penumpang Gelap hingga Menkeu Pelit
hai.grid.id
Ilustrasi Uang- Kata Sri Mulyani soal Usulan Cetak Uang, Sebut Penumpang Gelap hingga Menkeu Pelit Bagus 

"Maka kalau policy-policy yang sifatnyan langsung mencetak duit disebarin itu udah pasti menciptakan persepsi mengenai o ini sebenarnaa mau membantu orang-orang yang ga perlu dibantu barangkali, mungkin kan," imbuh dia.

Menkeu Pelit

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pemerintah membebaskan pajak kepada karyawan yang bergaji Rp 16 juta ke bawah dan menanggung pajak karyawan yang berpenghasilan hingga Rp 200 juta.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pemerintah membebaskan pajak kepada karyawan yang bergaji Rp 16 juta ke bawah dan menanggung pajak karyawan yang berpenghasilan hingga Rp 200 juta. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Lantas dia menguraikan yang telah dilakukan Pemerintah.

Kebijakan yang dimaksud contohnya adalah Bansos.

"Kita lihat di mana lokasinya, Pemda pakai apa, Pemerintah Pusat pakai apa, jalurnya apakah pakai dana desa apakah PKH apa pakai Kartu Sembako," terang dia.

"Itu semua kita berlakukan terus menerus, poerbaikan berdasarkan input-input yang berdasar dari masyarakat dan kementerian."

Selanjutnya, Sri Mulyani menjawab pertanyaan Rosi mengenai langkahnya yang dianggap pelit oleh masyarakat terkait anggaran corona.

Berita Rekomendasi

"Tapi menteri keuangan disebut pelit itu adalah sesuatu yang bagus, karena kalau anda punya menteri keuangan yang ogal-ogalan, anda semua deg-degan,"  ujarnya.

"Jangan lupa itu bukan duit menteri keuangan, itu duit rakyat, jadi justru berterimakasih."

Lihat videonya mulai menit 4.55:

Dampak Buruk Cetak Uang

Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menyayangkan usulan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang meminta Bank Indonesia (BI) untuk mencetak banyak uang demi menangani dampak virus corona (Covid-19).

Menurutnya, harus ada sejumlah kajian yang harus dilakukan terkait dampak dari penerbitan rupiah ini jika usulan Banggar 'dikabulkan'.

Mulai dari dampak ke inflasi hingga dampaknya ke pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas