Sopir Bajaj Masih Belum Dapat Perhatian Saat Pandemi Covid-19
PKPI mulai mendistribusikan ratusan bantuan berupa sembako, face shield dan hand sanitizer kepada supir bajaj di Jalan Tentara Pelajar
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawam Immanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia menyebabkan roda perekonomian tersendat, terutama di Jakarta yang kini tengah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan sebaran pandemi.
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menilai, masyarakat yang mengandalkan pendapatan dari moda transportasi umum sangat terdampak atas kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 itu, tak terkecuali bajaj.
Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono mengatakan, partainya memberikan bantuan kepada supir bajaj yang masih belum mendapatkan perhatian.
Padahal pendapatan mereka juga menurun tajam semenjak pandemi Covid-19.
Untuk itu, PKPI mulai mendistribusikan ratusan bantuan berupa sembako, face shield dan hand sanitizer kepada supir bajaj di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan.
Harapannya upaya ini membuka mata dan pikiran semua pihak, bahwa masih banyak lapisan masyarakat yang terdampak virus Corona.
Baca: Corona Dituding Bagian Konspirasi, Choky Bilang Tidak Perlu Membingungkan Orang Lain
Baca: Mat Solar Sempat Stroke, Apa Kabarnya Pemain Bajaj Bajuri? Putra Sulung Kabarkan Kondisi Terkini
Baca: Perawatan Wajah Bareng Ruben Onsu, Betrand Peto Ketakutan hingga Peluk Sarwendah Karena Lihat Ini
Supir bajaj adalah segmen masyarakat yang termarjinalkan, terlupakan.
"Banyak masyarakat yang membantu saudaranya sesamanya saat pandemi, biasanya diberikan kepada ojek online atau supir taksi, supir bus, supir truk, kenet dan sebagainya," katanya dalam keterangan tertulisndya, Sabtu (16/05/2020).
PKPI ingin menunjukkan masih ada orang-orang yang peduli terhadap ikon legendaris Jakarta tersebut, terutama terhadap kesejahteraan hidup para pengemudinya.
PKPI juga ingin mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa bajaj adalah salah satu transportasi umum yang tidak dilarang Pemerintah di masa PSBB sehingga dapat menjadi opsi yang aman bagi masyarakat untuk digunakan.
Diaz mengingatkan, jangan sampai ada diskriminasi dalam memberikan bantuan selama masa pandemi ini.
Sebab, dia mengimbau, masyarakat tidak hanya berpangku tangan dalam mengentaskan dampak masalah akibat virus dari Wuhan, China itu.
Baca: Polri Telusuri Temuan Surat Keterangan Bebas Corona di Platform e-Commerce
Baca: KPK Minta Tiga Pemda di Jabar Perbarui Data Penerima Bansos
"Jika kita ingin mensejahterakan rakyat, kita harus bisa menyentuh semua segmen masyarakat," tegas putra Hendropriyono itu.
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah mengupayakan pendistribusian bantuan sosial dapat dilakukan secara merata dan tepat sasaran.
Bendahara Umum PKPI Iwan Bogananta mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya memberikan bantuan pada seluruh lapisan masyarakat terdampak Covid-19.
Alasan itulah yang membuat PKPI memilih untuk mendistribusikan bantuan kepada supir bajaj.
"Menurut kami di Jakarta ada transportasi legenda, bajaj yang terlupakan. Kita mencoba untuk memperhatikan, mereka juga terdampak. Makanya kami coba kumpulin bajaj ini," terangnya.
Dia mengajak semua pihak untuk dapat meringankan beban masyarakat sekitar.
Sebab roda perekonomian saat ini tidak berjalan dengan baik lantaran adanya PSBB dan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home).
"Otomatis pendapatan semua berkurang, selama masih bisa membantu masyarakat, sudah waktunya kita saling meringankan beban," tutup Iwan.