Habib Bahar Sempat Minta Izin Merokok Saat Ditangkap, Petugas: Mohon Maaf, Kita Dikejar Waktu
Habib Bahar bersikeras meminta diizinkan merokok. Dia menegaskan tidak akan melarikan diri. "Iya saya ngerokok dulu sebatang," kata Habib Bahar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Habib Bahar bin Smith diamankan petugas keamanan gabungan diduga karena melanggar aturan syarat pemberian asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM.
Tim gabungan mengamankan Habib Bahar di kediamannya, Selasa (19/5/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Berdasarkan video singkat yang tersebar luas di media sosial, Habib Bahar dijemput oleh aparat kepolisian.
Baca: Baru Tiga Hari Bebas, Bahar Bin Smith Kembali Dijemput, Ini Kabar Beredar Terkait Penangkapannya
Habib Bahar yang dikelilingi santrinya terlihat tengah berbincang dengan aparat yang hendak menjemput.
Habib Bahar sempat meminta izin merokok kepada aparat sebelum dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Gunung Sindur.
"Kita merokok sebatang dulu," kata Habib Bahar.
"Mohon maaf kita bersama tim dikejar waktu," ujar salah seorang aparat.
Habib Bahar bersikeras meminta diizinkan merokok. Dia menegaskan tidak akan melarikan diri.
"Iya saya ngerokok dulu sebatang," kata Habib Bahar.
"Saya minta dengan hormat," jawab aparat.
Baca: Ini 3 Penyebab Habib Bahar Kembali Dijebloskan ke Dalam Tahanan
"Iya saya juga sudah bilang, saya ikut ke lapas, saya nggak bakal kabur, saya nggak bakal lari. Ini pengacara saya, saya nggak bakal lari," ujar Habib Bahar.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Reynhard Silitonga, mengonfirmasi adanya penangkapan yang dilakukan petugas gabungan kepada Habib Bahar.
Tim gabungan yang terdiri Tim Direktorat Kamtib DitjenPAS, Kanwil Jawa Barat, Lapas Kelas IIA Cibinong, Bapas Bogor, dan anggota Kepolisian dari Satbrimobda Polda Jawa Barat, Resmob Polres Bogor, Sabhara Polres Bogor, bergerak menuju kediaman Habib Bahar, pada pukul 01.45 WIB.
Berselang 15 menit kemudian tim gabungan sampai di kediaman Habib Bahar. Kalapas Kelas IIA Cibinong membacakan SK Pencabutan asmilasi.
Baca: Baru Bebas, Habib Bahar Bin Smith Ditangkap Lagi, Masuk ke Penjara Maksimum Gunung Sindur
Pencabutan SK Asimilasi dilakukan berdasarkan hasil penilaian PK Bapas Bogor yang melakukan pembimbingan dan pengawasan terhadap Habib Bahar.
Kasat Reskrim Bogor mengeksekusi Habib Bahar ke Lapas Kelas IIA Gunung Sindur.
Pada pukul 03.15 WIB narapidana atas nama Habib Bahar tiba di Lapas Kelas IIA Gunung Sindur.
"Kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk Rapid Test Covid-19, juga dilakukan penggeledahan badan dan barang dan ditempatkan di one man on cell (straf cell) di Blok A (Antasena) kamar 9," tambahnya.
Untuk diketahui, pemuka agama Habib Bahar bin Smith dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur, Jawa Barat karena melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada masa kondisi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Hal ini, setelah Habib Bahar mengumpulkan orang banyak pada pelaksanaan ceramah. Selain itu, isi ceramah itu yang direkam di vidio yang telah tersebar luas dinilai dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Reynhard Silitonga.
“Pada tanggal 19 Mei 2020, izin asmilasi di rumah dicabut berdasarkan penilaian dari Petugas Kemasyarakatan Bapas Bogor (PK Bapas Bogor,-red) yang melakukan pengawasan dan pembimbingan,” kata Reynhard, dalam keterangannya, Selasa (19/5/2020).
Isi Ceramah Provokatif
Dikutip dari Wartakotalive.com, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Reynhard Silitonga berujar, Bahar dinilai melakukan pelanggaran khusus selama melaksanakan program asimilasi.
Bahar dinilai melakukan pelanggaran yang dianggap telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
Baca: Habib Bahar Belum Didampingi Pengacara Setiba di Lapas Gunung Sindur
Baca: Fakta Kembali Ditangkapnya Bahar bin Smith, Dianggap Langgar Ketentuan Asimilasi, Baru 3 Hari Bebas
Baca: Kronologis Penangkapan Habib Bahar, Sempat Minta Izin Merokok: Saya Nggak Bakal Lari
Ia menghadiri kegiatan dan memberikan ceramah yang provokatif, dan menyebarkan rasa permusuhan dan kebencian kepada pemerintah.
“Ceramahnya telah beredar berupa video yang menjadi viral, yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar Reynhard, Selasa.
Langgar PSBB Bogor
Dikutip dari TribunJabar.id, Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jabar, Abdul Aris menyebut, Bahar melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Bogor.
Pihaknya melihat Bahar berada di tengah perkumpulan massa saat penerapan PSBB.
Baca: Bahar bin Smith Ditangkap Lagi, Fadli Zon Sebut Ada Diskriminatif
Baca: Baru Tiga Hari Bebas, Bahar Bin Smith Kembali Dijemput, Ini Kabar Beredar Terkait Penangkapannya
Baca: Penyebab Habib Bahar bin Smith Dipenjara Lagi, Novel Bamukmin Duga Terkait Perayaan Kebebasan
Sebelum melakukan penangkapan, Bahar sudah menerima peringatan dari pihak kepolisian.
"Dia sudah diingatkan via telepon tapi tetap seperti itu. Saat dijemput dia kooperatif, dia mengakui kesalahannya," ungkap Aris, Senin.
"Intinya dia melanggar aturan PSBB dalam kondisi darurat Covid-19 Indonesia dengan mengumpulkan massa dalam pelaksanaan ceramahnya," jelasnya.
Ditempatkan di Sel Kategori Risiko Tinggi
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Mulyadi mengatakan, Bahar dibawa oleh petugas Kemenkumham beserta Kepolisian Bogor, Jawa Barat, Selasa sekira pukul 03.00 WIB.
"Iya benar dijemput sama polisi dan langsung ditaruh di tempat kita (Lapas Khusus Gunung Sindur) jam 03.00 dini hari," kata Mulyadi, dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Baca: Postingan Bahar Bin Smith Saat Menuju Lapas Maksimum Gunung Sindur, Saya Tidak Akan Pernah Kapok
Baca: Baru Bebas, Habib Bahar Bin Smith Ditangkap Lagi, Masuk ke Penjara Maksimum Gunung Sindur
Baca: BREAKING NEWS: Bahar bin Smith Ditangkap Lagi: Langgar Aturan Asimilasi
Mulyadi menyebut, Bahar ditempatkan di Blok A kamar 1.4 dengan tingkat keamanan super ketat atau high risk.
Penempatan kamar khusus itu karena Bahar dinilai telah melanggar beberapa ketentuan.
Mulyadi mengaku, tak tahu menahu akan berapa lama penempatan Bahar di ruang isolasi rutan tersebut.
"Yang jelas dia (Bahar) diisolasi di blok A yang kategorinya kamar berisiko tinggi, kamar khusus lah," ungkap Mulyadi.