Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menimbang KSAL dan KSAU Baru, Siapa Paling Berpeluang Jadi Panglima TNI Selanjutnya?

Al Araf secara normatif, dari ketiganya baik KSAL,KSAU,dan KSAD yang berpeluang menjadi Panglima TNI selanjutnya ialah Laksamana Madya Yudo Margono.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
zoom-in Menimbang KSAL dan KSAU Baru, Siapa Paling Berpeluang Jadi Panglima TNI Selanjutnya?
Kolase Tribunnews (Warta Kota/Henry Lopulalan, covid19.go.id, dan Twitter Perhubungan Udara/djpu151
(Kiri) Marsekal Madya Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) (Tengah) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD),Jenderal TNI Andika Perkasa (Kanan)Laksamana Madya Yudo Margono sebagai Kepala Staf Angkatan Laut(KSAL) 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Imprasial sekaligus pengamat dunia Militer, Al Araf memberikan penilaiannya terkait siapa yang paling berpeluang menjadi Panglima TNI selanjutnya pengganti, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Diketahui sebelumnya pada hari ini, Rabu (20/5/2020), Presiden Joko Widodo melantik Laksamana Madya Yudo Margono sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) dan Marsekal Madya Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

Sedangkan posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) masih dipegang oleh Jenderal TNI Andika Perkasa.

Al Araf mengatakan secara normatif, dari ketiganya baik KSAL, KSAU, dan KSAD yang paling berpeluang menjadi Panglima TNI selanjutnya adalah Laksamana Madya Yudo Margono.

Hal tersebut sesuai dengan aturan rotasi yang telah digariskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia.

"Secara historis, kita bisa lihat Panglima TNI saat ini berasal dari Angkatan Udara, sebelumnya berasal dari Angkatan Darat, Gatot Nurmantyo."

"Maka berdasarkan rotasi Panglima TNI selanjutnya, Angkatan Laut yang mendapatkan jabatan ini."

Berita Rekomendasi

"Itu prediksi menurut UU TNI secara normatif," kata Al Araf dikutip siaran langsung Program Kompas Petang, Rabu (20/5/2020).

Menurut Al Araf, pola pergantian Panglima TNI sesuai dengan UU nomor 34 Tahun 2004 sudah diterapkan sejak zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Sesuai amanah UU TNI diteruskan sampai saat ini, sehingga pola itu terus dikembangkan," imbuhnya.

Baca: Intip Harta Kekayaan KSAL dan KSAU Baru, Yudo Margono dan Fadjar Prasetyo, Siapa Paling Kaya?

Al Araf: KSAL berpeluang jadi Panglima TNI
Al Araf: KSAL berpeluang jadi Panglima TNI (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Kemudian Al Araf juga tidak bisa menampik jika pola normatif ini bisa digantikan dengan pemilihan Panglima TNI secara politik.

Ia menilai, jabatan ini merupakan satu dari sekian jabatan lainnya yang strategis di tatanan kenegaraan di Indonesia.

Sehingga dalam pemilihannya Presiden akan dipengaruhi banyak faktor atau variabel lainnya.

"Salah satunya berapa besar Presiden percaya dengan Panglima TNI yang akan dipilih."

"Kedua seberapa besar Panglima TNI tidak akan mengunci Presiden."

"Dan seberapa besar Presiden dapat mengontrol Panglima TNI," urai Al Araf.

Baca: Jokowi Lantik Yudo Margono Sebagai KSAL dan Fadjar Prasetyo Sebagai KSAU

Selain ketiga hal di atas, masih ada faktor atau variabel lainnya yang datang dari perpolitikan di dalam lingkar istana atau parlemen.

Bisa juga dari pengaruh politik yang bisa menekan Presiden dalam proses pemilihan Panglima TNI selanjutnya.

Namun pada akhirnya, Al Araf percaya Presiden akan memilihnya secara objektif dan sesuai dengan aturan main yang ada.

"Kalau keluar dari undang-undang akan ada yang sakit hati dalam pergantian Panglima TNI. Masak muternya di situ terus dan tidak dilakukan secara bergiliran."

"Dan untuk menjamin kesimbangan dan keadilan bersama. Seharusnya mengacu pada UU TNI saja lah. KASAL yang menjabat sebagai Panglima TNI selanjutnya," tuturnya.

Baca: Profil Laksamana Madya Yudo Margono, KSAL Baru yang Bakal Dilantik Jokowi Rabu Besok

KSAL dan KSAU Baru Pilihan yang Pas dan Tepat

Kolase foto Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) saat mengikuti upacara pelantikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/05/2020). Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Laksamana TNI Yudo Margono sebagai KSAL dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai KSAU. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL
Kolase foto Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) saat mengikuti upacara pelantikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/05/2020). Presiden Joko Widodo secara resmi melantik Laksamana TNI Yudo Margono sebagai KSAL dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai KSAU. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL)

Al Araf mengatakan terpilihnya Laksamana Madya Yudo Margono sebagai KSAL dan Marsekal Madya Fadjar Prasetyo sebagai KSAU merupakan pilihan yang tepat.

"Kalau dilihat dari jenjang karirnya dua orang itu tampaknya orang yang tepat untuk menduduki posisi KSAL dan KSAU," katanya dikutip dari siaran langsung Program Kompas Petang, Rabu (20/5/2020).

"Keduanya terakhir menjabat sebagai Pangkogabwilhan I dan II, dan menempati posisi-posisi strategis dan jabatan strategis di TNI AU dan TNI AL."

"Sehingga secara jenjang karir memang mereka memiliki posisi yang pas untuk menduduki posisi KSAL dan KSAU," imbuhnya. 

Al Araf menyebut kedua orang ini akan menghadapi Pekerjaan Rumah serta tantangan besar ke depan.

Utamanya terkait dengan orientasi pembangunan pertahanan bangsa Indonesia.

Baca: Jadi KSAL, Yudo Margono Bicara Peningkatan Alusista Laut Hingga Prajurit Aman Dari Corona

Direktur Imprasial sekaligus Pengamat Militer, Al Araf
Direktur Imprasial sekaligus Pengamat Militer, Al Araf (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)

Al Araf juga mengatakan pandemi Covid-19 juga menjadi persolan tersendiri untuk KSAL dan KSAU baru.

"PR yang paling berat adalah kita tahu bahwa dampak dari pandemi ini, adalah pengurangan anggaran di berbagai sektor pemerintahan, termasuk juga kementerian pertahanan."

"Pada di sisi lain ada realitas ancaman, terkait dengan konflik di Laut China Selatan, khususnya di Laut Natuna, di situ tentu ada peranan Angkatan Laut dan Angkatan Udara sendiri sangat signifikan," bebernya.

Oleh karena itu, dirinya menyarakan untuk KSAL dan KSAU baru bisa mencitpakan terobosan baru di tengah keterbatasan anggaran.

Sehingga mobilisasi alutsista mampu untuk menjawab persoalan acaman yang ada.

"Satu persoalanan Laut China Selatan itu menjadi PR sangat rumit kalau dalam situasi normal mungkin bisa mengadakan mobilitasi alutisan baik karena anggaran bisa mencukupi peningkatan kapasitas pertahanan."

"Tapi realitanya sekarang Indonesia mengalami persoalan ekonomi terdampak pada pengurangan anggaran termasuk di masalah pertahanan."

"Butuh terobosan dari AL dan AU untuk mengatasi bagaimana tetap membangun efektivitas pertahanan di dalam keterbatasan anggaran," kata Al Araf kembali menekankan.

Baca: KSAU Fadjar Prasetyo Pastikan Pengamanan Udara RI Terus Ditingkatkan Saat Pandemi Corona

Presiden Jokowi lantik KSAL dan KSAU Baru

Suasana pelantikan KSAL dan KSAU Baru
Suasana pelantikan KSAL dan KSAU Baru (Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Yudo Margono sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Fadjar Prasetya sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada, pada Rabu (20/5/2020) pagi.

Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/5/2020) pukul 09.35 WIB.

Adapun pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 32 dan 33 TNI Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAL dan KSAU.

Yudo Margono dan Fadjar Prasetyo tampak mengenakan baju kebesaran matranya.

Presiden Jokowi dan para tamu yang hadir terlihat mengenakan masker dan menjaga jarak di dalam ruangan sebagai bagian dari upaya pembatasan fisik (physical distancing) demi mencegah penularan Covid-19.

Yudo Margono dan Fadjar Prasetyo diangkat sebagai KSAL dan KSAU berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 32, 33, 34 dan 35 TNI tahun 2020.

Melalui Keppres itu juga, Yudo Margono dinaikan pangkatnya menjadi Laksamana TNI dan Fadjar Prasetyo dinaikan pangkatnya menjadi Marsekal TNI.

Baca: Jokowi Lantik Yudo Margono Sebagai KSAL dan Fadjar Prasetyo Sebagai KSAU

Presiden Joko Widodo melantik KSAL dan KSAU Baru
Presiden Joko Widodo melantik KSAL dan KSAU Baru (Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden)

Usai acara pelantikan, Yudo Margono dan Fadjar Prasetyo menandatangani berita acara pelantikan di hadapan Presiden Jokowi.

Yudo Margono menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Aji yang akan memasuki masa pensiun.

Sedangkan, Fadjar Prasetyo akan dilantik menggantikan Marsekal TNI Yuyu Sutisna yang juga akan memasuki masa pensiun.

Hadir dalam acara pelantikan tersebut Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mensesneg Pratikno, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis serta Kepala Staf Angkatan Darat Andika Perkasa.

Sebelum menjabat sebagai KSAL, Yudo Margono menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.

Sedangkan, Fadjar Prasetyo sebelumnya menjabatat sebagai Pangkogabwilhan II.

Yudo Margono maupun Fadjar Prasetyo sama sama merupakan angkatan 1988 di almamaternya.

Sebaguan artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Lantik Yudo Margono Sebagai KSAL dan Fadjar Prasetyo Sebagai KSAU

(Tribunnews.com/Endra Kurniwan/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas