Tagar 'Indonesia Terserah' Tunjukkan Kondisi Sudah Sangat Rumit
Bukan malah memberikan pelonggaran di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan saat pandemi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menilai munculnya tagar 'Indonesia Terserah' menunjukkan kondisi yang sudah sangat rumit penanganan wabah Covid-19 oleh pemerintah.
Yandri melihat gerakan itu mewakili mayoritas masyarakat.
“Saya kira itu mewakili sebagian besar masyarakat Indonesia dari semua kalangan, tenaga medis, petani, pekerja, semua lah dalam melihat situasi hari ini. Mana mungkin PSBB (pembatasan sosial berskala besar) berlangsung tapi bandara dibuka dan pasar berjubel,” kata Yandri, yang ditulis Rabu (20/5/2020).
"Itu kan tempat yang membuat orang mudah terpapar. Kalau sakit yang kena risiko kan tenaga medis, banyak kan perawat lagi hamil meninggal, dokter meninggal,” imbuhnya.
Baca: Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah, Berjamaah atau Sendiri Berdasar Fatwa MUI dan Amalan Sunnahnya
Baca: Update MotoGP 2020: Seri Asia dapat Digelar, Namun Ada Syaratnya
Baca: Ari Puspita Sari Gugur Jokowi pun Berduka, Berikut Daftar 20 Perawat yang Meninggal Karena Covid-19
Yandri meminta agar keluhan tersebut segera didengar pemerintah.
Adanya tagar tersebut menunjukkan kondisi yang sudah sangat rumit.
Namun di satu sisi, rakyat diminta mawas diri, jaga jarak, pakai masker dan segala aturan itu ditaati.
Pemerintah juga seharusnya menegakkan aturan yang dibuatnya dengan tegas.
Bukan malah memberikan pelonggaran di saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan saat pandemi.
"Jangan plin plan. Kita saja tokoh masyarakat dan ormas juga ikut aturan," ujarmya.
Ketua Komisi VIII DPR RI itu mengatakan kini pasar dizinkan buka, bandara dibuka dan mal dibuka.
Dia juga meminta pemerintah mengizinkan aktivitas di rumah ibadah, misalnya di masjid.
"Saya protes keras. Mal-mal berjubel, tempat jual beli berjubel. Kalau pemerintah mau tetap tegas, pasar ditutup, kebutuhan masyarakat dipenuhi," pungkas Yandri.