Pemerintah Koordinasi dengan KPU untuk Investigasi Kebocoran Data Pemilih
Johnny G Plate, mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk menyelidiki kebocoran data tersebut
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
Sebelumnya, akun @underthebreach juga sempat mengungkap kasus kebocoran data 91 juta pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.
Data yang bocor tersebut berupa nama akun, alamat e-mail, tanggal lahir, waktu login terakhir, nomor telepon, dan beberapa data pribadi lainnya
Menanggapi kebocoran itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Aziz mengataman temuan kebocoran 2,3 juta data pemilih itu hanya klaim yang bersangkutan. Pihaknya bersama dengan pihak-pihak terkait berupaya menelusuri informasi tersebut.
"Jumlah DPT Pilpres 2014 tidak sampai 200 juta, melainkan 190 juta," tutur Viryan, Jumat (22/5/2020).
Dia mengungkapkan data yang ditampilkan akun itu adalah soft file Data Pemilih Tetap pada Pemilu 2014 dalam format pdf.
Soft file itu telah dikeluarkan kepada publik dan bisa diakses secara terbuka sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.
Sifat keterbukaan itulah yang membuat DPT saat Pilpres 2014 bisa diunduh (download) per TPS. Namun, data tersebut tidak seluruhnya dibuka.
"Untuk memenuhi kebutuhan publik (data,-red) bersifat terbuka," tambahnya.