Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atasan Ronny Bugis Beberkan Kronologi Anak Buahnya Akui Perbuatan Serang Novel Baswedan

Dia merupakan orang yang pertama kali mengetahui Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette menjadi pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Atasan Ronny Bugis Beberkan Kronologi Anak Buahnya Akui Perbuatan Serang Novel Baswedan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Terdakwa penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Ronny Bugis menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette didakwa secara bersama-sama dan direncanakan melakukan penganiayaan berat kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Dia mengatakan, Ronny Bugis juga menceritakan kronologi saat ia menyiram Novel Baswedan.

Baca: Terdakwa Penyiraman Novel Baswedan Merasa Bersalah, Kapolri Hingga Jokowi Jadi Terkena Imbas

Dia mengaku saat itu sebenarnya tidak tahu akan diajak temannya Rahmat Kadir Mahulette untuk menyiram air keras Novel.

"Keterangan 11 April 2017 waktu itu, bahwa sedang beristirahat di rusunawa lantai 4 kira-kira pukul 03.00 pagi didatangkan oleh Rahmat Kadir Mahulette. Selanjutnya Rahmat mengajak untuk minta diantarkan ke keluarganya, mengantar obat," jelasnya.

Tak lama kemudian, ia diarahkan Rahmat Kadir Mahulette ke Kelapa Gading, Jakarta Utara menggunakan sepeda motor.

Saat itu, Rahmat berada diposisi orang yang diboncengi Ronny Bugis.

Baca: Saksi Dokter: Mata Novel Baswedan Terpapar Bahan Kimia

"Selanjutnya mereka jalan melintas alamat, ada mendengar orang teriak. Selanjutnya Rahmat Kadir suruh maju terus motor akhirnya mereka menghilang dari situ. Sampai Cililitan mereka parkir di RS Polri Kramat Jati. Mereka tinggalkan kendaraan roda dua dan naik taksi ke rumah mereka. Itu yang diceritakan Ronny," jelasnya.

Dia pun sempat bertanya kenapa Ronny Bugis baru mengakui kesalahannya usai lebih dari 2 tahun kejadian tersebut berlalu.

Berita Rekomendasi

Dia bilang selama ini telah dihantui rasa bersalah.

"Dia merasa ketakutan dan merasa bersalah. Kalau tidak saya ceritakan ini ketahuan, selama ini saya bungkam dan waktu itu saya mengantar itu tahunya mau mengantar obat, ternyata setelah kejadian itu dia tertekan," katanya.

Usai mendapatkan cerita itu, ia meminta Ronny dan Rahmat untuk melaporkan perbuatannya tersebut kepada pimpinan.

Baca: Alasan Polri Berikan Pendampingan Hukum untuk 2 Tersangka Penyerang Novel

Dia juga meminta Ronny untuk menelpon Rahmat untuk bertemu bersama-sama dengan pimpinan di Mako Brimob.

"Pada saat dilaporkan Ronny Bugis, saya suruh Ronny harus dilaporkan ke pimpinan. Saya menyarankan kamu tenang. Selanjutnya dia diminta telepon Rahmat Kadir. Terus Ronny menghubungi. Saya antar pukul 16.00 WIB kepada pimpinan saya," jelasnya.

Usai diperiksa pimpinan, keduanya pun langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya tersebut.

"Itu kami langsung menahan mereka dan mengantarkan ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Yang mengantarkan komandan langsung," katanya.

Secara umum, dia mengaku kaget pertama kali tahu keduanya melakukan tindakan tersebut.

Selama memimpin anggotanya itu sejak 2010, keduanya dikenal sosok yang baik dan disiplin.

Tercatat keduanya pernah melakukan sejumlah operasi kemanusiaan selama berada di bawah kepemimpinannya.

Mulai dari Papua, Poso, Ambon, hingga Aceh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas