Mendes Minta Masyarakat Ikut Awasi Penyaluran BLT Dana Desa Agar Tidak Terjadi Penyelewengan
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar meminta masyarakat untuk ikut mengawasi proses penyaluran BLT Dana Desa.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Setelah pembagian, AM dan EF menemui penerima bantuan di rumah masing-masing.
Keduanya lalu memotong uang sebesar Rp 200.000 per keluarga.
Terkumpul dana hanya dari 18 warga dengan total Rp 3.600.000.
Atas pemotongan dana tersebut, warga keberatan dan mengadukan ke Kepala Desa Banpres (Su).
Hingga akhirnya dilaporkan ke Polres Musi Rawas pada Kamis (28/6/2020).
BLT Dana Desa Diperpanjang Hingga September
Pemerintah memperpanjang pemberian bantuan sosial yang bersumber dari APBN kepada masyarakat hingga Desember, karena belum selesainya Pandemi Covid-19 .
Selain Bansos yang bersumber dari APBN, pemerintah juga memperpanjang bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa.
Namun, diperpanjangnya hanya sampai September 2020.
Baca: UI: Pasca Pandemi, Perjalanan Menggunakan Pesawat Dianggap Tak Aman
Sebelumnya BLT diberikan dari April hingga Juni dengan nilai tiap bulannya sebesar RP 600 ribu.
"Untuk BLT dana desa yang sekarang juga diperpanjang hingga September," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat terbatas dengan Presiden, pada Rabu, (3/6/2020).
Hanya saja untuk periode Juli hingga September, nilainya berkurang separuh menjadi Rp 300 ribu per bulannya.
"Sehingga total BLT desa akan mencapai Rp 31,8 triliun," katanya.
Baca: UPDATE Harga Hp Xiaomi Juni 2020, Xiaomi Redmi Note 9 dan Note 9 Pro Segera Rilis di Indonesia
Untuk Bansos yang bersumber dari APBN pemerintah memperpanjangnya hingga Desember.
Nilai Bansos yang diberikan baik untuk warga lapisan bawah di Jabodetabek maupun di luar Jabodetabek, sama sama Rp 300 ribu untuk periode Juli hingga Desember.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.