KSP Sebut Wajar Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Menurun di Tengah Pandemi Covid-19
Donny menilai, penurunan itu akibat masa pandemi yang membuat membuat masyarakat merasa ekonominya memburuk
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia terkiat kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo saat pandemi virus corona atau Covid-19.
Hasil survei itu menunjukan adanya penurunan tingkat kepuasan masyarakat.
Baca: 10 Hari Gelar Rapid Test Massal di Surabaya dan Sidoarjo, BIN Temukan 1.815 Orang Reaktif
Donny menilai, penurunan itu akibat masa pandemi yang membuat membuat masyarakat merasa ekonominya memburuk.
"Biasa saja. Penurunan itu kan, ekspektasi publik ekonomi pasti akan baik. Tapi dalam kondisi seperti ini, tentu saja tidak mudah meningkatkan kondisi perekonomian," kata Donny Gahral, Senin (8/6/2020).
Donny juga menyebut, dalam kondisi normal pun kepuasan masyarakat terhadap pemerintah juga fluktuatif.
Maka dari itu, ia menilai wajar jika terjadi penurunan tingkat kepuasan di masa pandemi Covid-19.
"Iya masih dalam jalur, masih dalam koridor," ucap Donny.
Kendati demikian, Donny memastikan pemerintah telah berupaya maksimal menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap positif.
Sebagai infirmasi, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Joko Widodo cenderung menurun di tengah penanganan pandemi Covid-19.
"Kepuasan terhadap kerja Jokowi sekitar 66,5 persen, cenderung menurun tapi tidak signifikan dibanding temuan sebelumnya 69,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers daring, Minggu (7/6/2020).
survei ini Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada pada 16-18 Mei 2020 kepada 1.200 responden melalui telepon di seluruh provinsi.
Baca: KPK Kembangkan Kasus Nurhadi dari Barang-Barang Hasil Penggeledahan
Adapun responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengancmargin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.