PGRI: New Normal untuk Orang Dewasa, Bukan untuk Siswa
"Saya termasuk yang tidak setuju, tunda dulu pembelajaran tatap muka secara fisik di sekolah," ujar Dudung
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Nurullah Koswara meminta pemerintah tidak melakukan pembukaan sekolah dalam waktu dekat.
Menurut Dudung, pembukaan sekolah di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 memberikan risiko kesehatan untuk para siswa.
Baca: Prabowo Subianto Minta Kader Gerindra Bersabar Terkait Pencalonan Presiden 2024, Ini Katanya
"Saya termasuk yang tidak setuju, tunda dulu pembelajaran tatap muka secara fisik di sekolah," ujar Dudung dalam diskusi daring, Rabu (10/6/2020).
Dudung mendukung pembelajaran untuk siswa tetap dilakukan secara jauh atau secara daring atau online.
Cara ini dinilai lebih aman di tengah ketidakpastian kondisi pandemi di tanah air.
"Pembelajaran jarak jauh dan daring ini musti dilanjutkan. Buat anak jangan coba-coba," tutur Dudung.
Dirinya menilai, penerapan kenormalan baru atau new normal ditujukan untuk orang dewasa.
Sehingga penerapan untuk siswa sekolah menurutnya tidak tepat.
"Kita pahami bahwa new normal atau kenormalan baru atau adaptasi kebiasaan baru itu sesungguhnya identik dengan dimensi orang dewasa," ungkap Dudung.
Dudung menyebut tujuan pemerintah ditujukan untuk kelompok usia produktif.
Langkah ini dilakukan untuk menggairahkan kembali kehidupan ekonomi di Indonesia.
Baca: Kemenlu RI: 3 WNI yang Diculik Perompak di Gabon Telah Dibebaskan
"Jadi presiden, atau pemerintah ini mengajak kita masuk ke kenormalan baru itu sesungguhnya adalah 17 tahun ke atas," kata Dudung.
"Agar kita semua orang dewasa produktif, agar layanan publik dibuka untuk kepentingan bersama dan ending-nya adalah kehidupan ekonomi," pungkas Dudung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.