Prabowo Diprediksi Kalah Lagi Jika Bertarung di Pilpres 2024, Sandi Dinilai Lebih Prospek
Alasan Prabowo sulit menang tak lepas dari keputusannya bergabung dengan koalisi pemerintah menjadi Menteri Pertahanan.
Editor: Hasanudin Aco
Dalam penetapan ketua umum, kata Muzani, akan diputuskan dalam Kongres Gerindra pada tahun ini, mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19.
"Situasi Covid-19 belum memungkinkan kita berkumpul, dewan pimpinan daerah di seluruh Indonesia agar kongres diselenggarakan secara luar biasa karena situasi dan kondisi," paparnya.
"Akan tetapi semua keputusan akan diserahkan ketua dewan pembina untuk mengambil keputusan terbaik," sambung Muzani.
Muzani menyebut Prabowo meminta semua kader bersatu mengonsolidasikan kekuatannya untuk membangun mesin partai dalam menghadapi semua tantangan ke depan.
"Beliau meminta agar seluruh struktur partai hari ini mengkonsentrasikan diri kepada penataan kelembagaan partai di semua tingkatan," tutur Muzani.
Ia menyebut, kekuataan kelembagaan pengurus partai merupakan suatu yang final dan vital bagi pergerakan partai serta politik ke depan.
"Lebih-lebih di tahun 2024, karena itu persiapan yang panjang dalam penataan kelembagaan politik partai."
"Pak Prabowo minta agar dipersiapkan sejak sekarang," ujarnya.
Diusung Jadi Ketua Umum Lagi
Sebelumnya, Partai Gerindra menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) secara virtual, Kamis (4/6/2020).
Pada Rapimnas itu, seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) meminta Prabowo Subianto kembali memimpin partai berlambang kepala burung garuda itu hingga lima tahun ke depan.
"34 DPD Gerindra yang membawa aspirasi seluruh DPC di seluruh Indonesia, meminta kembali Prabowo Subianto menjadi Ketua Umum Partai Gerindra 2020-2025," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Jumat (5/6/2020).
Dasco mengungkapkan alasan Prabowo diminta kembali menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.
Dia mengatakan, Partai Gerindra masih membutuhkan sosok yang mempersatukan seluruh kader dan figur yang kuat untuk menghadapi kontestasi demokrasi di Pemilu 2024.
"Karena itu di tengah-tengah munculnya ide untuk menaikkan parliamentary threshold dalam Pemilu 2024 dan menyongsong Pilkada, seluruh komponen daerah Gerindra meminta Prabowo untuk memimpin perjuangan tersebut," tutur Dasco.
Dasco menambahkan, hasil kesepakatan dalam Rapimnas itu akan dibawa dan disahkan dalam Kongres Partai Gerindra.
"Rapat yang berakhir pukul 1.30 dini hari membuat kesepakatan akan dilanjutkan dengan kongres yang akan ditentukan waktunya untuk itu," papar Wakil Ketua DPR tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut para kader partai berlambang kepala burung Garuda menginginkan Prabowo Subianto maju kembali dalam Pilpres 2024.
"Yang saya ikuti dan dengar selama melakukan kunjungan ke daerah."
"Memang masih berharap dan menginginkan Pak Prabowo bersedia kami majukan kembali menjadi calon presiden," ujar Muzani di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Menurut Muzani, meski kader menginginkan Prabowo maju kembali, tetapi partai belum mengambil keputusan secara final tentang pemilihan presiden (Pilpres) pada 2024.
"Kami belum mengambil keputusan politik tentang pencalonan presiden, karena sebagai partai kami belum berkongres," tutur Muzani.
Muzani pun menyebut, jika Prabowo maju pada Pilpres 2024, Gerindra tidak mempersoalkan akan berduet dengan partai manapun sebagai wakil presidennya, baik dari PDIP maupun partai lainnya.
"Tapi saya kira Pak Prabowo sekarang yang paling penting mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dan terbuka peluang dengan siapapun."
"Hubungan kami dengan PDIP pun bagus," papar Muzani.
Gelar Kongres Tahun Ini
Partai Gerindra akan menggelar kongres pada tahun ini, demi menentukan ketua umum partai untuk lima tahun mendatang.
Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani mengatakan, saat ini semua kader menginginkan Prabowo Subianto kembali menjabat ketua umum dan ketua dewan pembina.
"Tidak ada calon lain, insyaallah hanya Pak Prabowo yang akan maju," beber Muzani.
Menurut Muzani, kepemimpinan Prabowo masih sangat diinginkan dan diperlukan kader Gerindra.
"Pak prabowo masih diperlukan untuk menjaga kita semuanya," ucap Muzani.
Dengan tidak adanya calon lain sebagai ketua umum Gerindra, kata Muzani, Prabowo akan dipilih secara aklamasi oleh seluruh kader partai berlambang kepala burung Garuda.
Sementara, terkait jadwal kongres Gerindra, Muzani menyebut hal tersebut akan dirapatkan bersama pimpinan di daerah.
"Tahun ini kongres, tapi waktu dan tempat akan kami rapatkan."
"Kami lakukan rapimnas untuk memutuskan pelaksanaan kongres," jelas Muzani.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pengamat Prediksi Prabowo Sulit Menang Jika Bertarung di Pilpres 2024, Sandiaga Uno Diusulkan Maju