Jenderal Andika Beri Perhatian Khusus Penanganan Medis 4 Prajurit Korban Kecelakaan Helikopter MI-17
Dalam teleconference berkala, para dokter di RSUP dr Kariadi yang menangani dua pasien memberikan laporan kepada KSAD
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa terus memantau perkembangan kesehatan korban kecelakaan helikopter MI-17 yang jatuh di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Diketahui dalam peristiwa tersebut empat prajurit selamat dari kecelakaan tersebut dan kini masih menjalani perawatan intesif di RSUP dr Kariadi dan RS Bhakti Wira Tamtama, Semarang, Jawa Tengah.
Baca: RSPAD Gatot Soebroto Siapkan Tim Dokter Bedah untuk Korban Kecelakaan Helikopter MI 17
Dalam teleconference berkala, para dokter di RSUP dr Kariadi yang menangani dua pasien memberikan laporan kepada KSAD.
Dokter Hasyim, perwakilan dari RSUP dr Kariadi menjelaskan tentang kondisi Praka Supriyanto dan Lettu Cpn Vira Yudha.
Ia mengatakan, pasien Supriyanto sudah dilakukan pembersihan luka bakarnya.
Selain itu, akan terus dilakukan pemantauan kualitas hidupnya karena terjadi penurunan komponen darah dan kekurangan protein yang terkandung di dalam darah.
“Kami terus melakukan koreksi terhadap kekurangan-kekurangan yang dialami pasien dan memberikan penanganan atas kondisi pasien,” jelas dr Hasyim dilansir dari chanel Youtube TNI AD, Sabtu (13/6/2020).
Mengenai kondisi Lettu Cpn Vira Yudha, ia menyampaikan banyak terjadi penurunan fungsi organ vital, sehingga tidak dapat diajak berkomunikasi.
“Masih kami tangani lebih dalam, sehingga belum bisa dilakukan evakuasi,” ujar dr Hasyim.
Pasien Praka Supriyanto rencananya akan dievakuasi ke RSPAD menggunakan helikopter Pusat Penerbangan AD.
Komandan Puspenerbad, Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso mengatakan, satuannya telah menyiapkan dua helikopter, dengan satu sebagai cadangan.
“Rencananya jam 6 pagi sudah siap di Achmad Yani, perjalanan antara 2 jam hingga 2 jam 15 menit langsung ke RSPAD. Akan ada tenaga medis yang ikut dalam mengevakuasi,” ujar Komandan Puspenerbad.
Menanggapi hal tersebut, pihak RSPAD mengatakan sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.