Nadiem Makarim: Banyak Mahasiswa Kampus Swasta Terancam DO Akibat Tak Mampu Bayar Kuliah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan pandemi Covid-19 berdampak terhadap ekonomi mahasiswa.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan pandemi Covid-19 berdampak terhadap ekonomi mahasiswa.
Ia mengungkapkan banyak mahasiswa swasta yang terancam tidak bisa meneruskan perkuliahan atau drop out akibat tak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT).
"Kami merasa bahwa banyak sekali mahasiswa swasta yang sebenarnya sangat rentan bisa tidak lulus atau tidak mampu membayar UKT mereka, dan akhirnya harus keluar," ujar Nadiem Makarim saat konferensi pers secara daring, Jumat (19/6/2020).
Selain para mahasiswa, perguruan tinggi swasta juga rentan mengalami masalah ekonomi karena sumber pendapatannya berasal dari UKT.
Baca: Ada yang Jual Mobil tapi Pajaknya Mati, Ganjar Pranowo: Sudah Dimakamkan? Nderek Belo Sungkowo
Di sisi lain, para mahasiswa masih kesulitan membayar UKT.
"Dari sisi institusi perguruan tinggi swasta mereka semua pendapatannya pendanaannya kebanyakan itu dari UKT mahasiswa. Jadinya bukan hanya mahasiswanya yang rentan tapi institusinya juga rentan," kata Nadiem.
Mantan CEO Gojek ini mengatakan masalah ini yang membuat Kemendikbud berinisiatif mencairkan dana sebesar Rp1 triliun untuk membantu mahasiswa yang perekonomiannya terdampak pandemi corona. Prioritas penerima bantuan ini adalah mahasiswa dari perguruan tinggi swasta.
Baca: Isi Tas Nikita Mirzani Dibongkar Keanu, Raffi Ahmad: Ah Duitnya Cuma Segini, Kaya Beneran Apa Gak?
Nadiem beralasan kementerian yamh dipimpinnya tidak hanya mengurusi pendidikan di perguruan tinggi dan sekolah negeri.
Menurutnya, sekolah dan perguruan swasta juga harus mendapatkan perhatian karena bagian dari mitra pendidikan nasional.
"Ruang lingkup kami adalah dua-duanya swasta dan negeri, karena dua-duanya menjadi mitra pendidikan nasional Indonesia," tutur Nadiem.
Seperti diketahui, Kemendikbud mengalokasikan anggaran sebanyak Rp1 triliun yang akan dialokasikan untuk membantu pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa di tengah pandemi Covid-19 ini.
Dana ini merupakan bagian dari sisa anggaran Kemendikbud sebanyak Rp4,1 triliun. Bantuan ini akan diprioritaskan untuk mahasiswa dari perguruan tinggi swasta.