Masyarakat Desa Paling Siap Bangkit Setelah Pandemi Covid 19
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang merupakan usaha mandiri perangkat desa mempunyai andil mengendalikan ekonomi di desa.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi yakin masyarakat desa adalah kelompok yang paling siap untuk bangkit (rebound,red) dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Menurut Budi, masyarakat desa dinilai memiliki kemandirian dalam segi mengelola ekonomi desa. "Desa adalah masyarakat yang paling siap untuk rebound, yang paling siap untuk bangkit ekonominya pasca-pandemi Covid 19 ini," ungkap Budi Arie Setiadi saat diskusi virtual, Selasa (23/6/2020).
Budi menjelaskan, alasan lain yang membuat masyarakat desa cepat bangkit karena dari total 74.953 desa yang ada, di antaranya 86 persen memiliki basis ekonomi pertanian yang berpotensi menjadi pusat produksi pertanian.
Baca: Menkeu Amerika: Ekonomi AS Mungkin akan Keluar dari Resesi Akhir Tahun Ini
Ia menyebut, sektor produksi pertanian menjadi pendorong kebangkitan ekonomi nasional. "Ini juga bisa menjadi sumbangsih desa sebagai ketahanan pangan," jelasnya.
Baca: Manfaatkan Teknologi Digital, Wamendes Berharap Santri Jadi Penggerak Ekonomi
Budi juga menyebut, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang merupakan usaha mandiri perangkat desa mempunyai andil mengendalikan ekonomi di desa. Saat ini, ada total 37.125 BUMDes aktif di seluruh Indonesia yang memasarkan dan melayani kebutuhan desanya masing-masing.
"Kami lihat dari indikasi pusat-pusat ekonomi yang berpeluang rebound lebih cepat sekaligus membentuk kebiasaan baru meliputi kelompok pertokoan di 6.809 desa dan desa yang memiliki pasar dengan bangunan permananen di 6.236 desa," katanya.
Baca: Juliari Akui Penyerahan BST Tahap pertama dan Kedua Masih Belum Penuhi Target
Dijelaskan pula, kasus positif Covid-19 di Desa sangat sedikit ketimbang di wilayah perkotaan.Bahkan, angka positif Covid-19 di Desa kurang dari 1000 kasus.
“Yang mengembirakan kasus positif Covid-19 di desa lebih rendah dari yang ada di perkotaan. Menurut data per 22 Juni, di desa hanya ada 894 warga yang positif Covid-19 dari keseluruhan 46.845 angka nasional,” kata Budi Arie.
Wamendes pun memperkirakan angka tersebut hanya sekitar dua persen warga desa yang terinfeksi Covid-19 dari keseluruhan angka nasional yang dilaporkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. “Hanya sekitar dua persen saja yang melanda warga di perdesaan,” ucapnya.
Baca: Wamendes PDTT: Pemerintah Salurkan Rp 4,3 Triliun BLT Dana Desa
Menurut Budi, angka positif Covid-19 di Desa bisa dikendalikan dengan baik. Terlebih, pada Idul Fitri tahun 2020, pemerintah telah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.