Polisi: Persoalan Tanah Itu Sudah Ada Sejak John Kei Masih di Nusakambangan
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, perselisihan John Kei dan Nus Kei berawal dari penjualan tanah di Maluku.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Malvyandie Haryadi
Nus Kei: Salah Besar Kalau Orang-orang Bilang bahwa Saya dan John Kei adalah Dua Kelompok
Nus Kei menyebut hubungannya dengan John Kei merupakan hubungan keluarga yang sangat dekat.
"Kami ini punya hubungan keluarga yang sangat dekat antara paman dan ponakan," terangnya dikutip Tribunnews.com dari tayangan YouTube tvOne, Selasa (23/6/2020).
"Jadi saya nggak punya masalah dengan beliau, mungkin saja beliau punya masalah dengan saya," imbuhnya.
Nus Kei juga berujar, setelah John Kei keluar dari Nusakambangan belum ada komunikasi terjalin di antara keduanya.
Hingga sampai perjalanan waktu, masalah pertikaian kelompok keduanya pun pecah.
Termasuk kericuhan yang terjadi di Green Lake City, Tangerang Kota, juga penganiayaan yang berakibat tewasnya satu anggota Nus Kei.
Nus Kei menambahkan walaupun tak menjalin berkomunikasi secara langsung dengan John Kei, namun ia sempat meminta tolong kepada teman, saudara, hingga keluarga.
"Saya memang sudah beberapa kali mengutus teman-teman, saudara, keluarga yang masih satu kampung untuk menghubungi beliau agar kami bisa bertemu, agar apa yang menjadi masalah kami dapat kami selesaikan bersama-sama," lanjut Nus Kei.
Pihaknya mengatakan memiliki niat, itikad, dan kemauan tersebut, namun ia tidak mengetahui apakah John Kei memiliki niatan yang sama.
"Saya memposisikan diri saya sebagai orang tua dia dan memang saya akan lakukan itu sampai kapanpun untuk niatan tersebut," lanjut Nus Kei.
Nus Kei juga menyebut hubungan kekeluargaan yang terjalin dengan John Kei seperti falsafah dari Maluku.
Ia menyebutkan antara dirinya dengan John Kei adalah satu keluarga, satu turunan, satu darah, dan tidak bisa dipisahkan.
"Salah besar nanti kalau orang-orang bilang bahwa saya ini dua kelompok, tidak kami ini adalah satu keluarga yang berselisih saja," lanjutnya.
Perselisihan Berkaitan dengan Tanah
Sementara itu, terkait masalah yang ada, Nus Kei berujar memang ada sebuah pekerjaan di Kota Ambon.
Namun, dirinya menyebut masalah tersebut sudah diselesaikan, dan memang berkaitan dengan tanah.
Nus Kei pun berharap setelah apa yang terjadi nantinya akan ada penyelesaian dan kedamaian.
"Saya berharap ke depan tidak ada lagi adanya penyerangan seperti itu semoga ini menjadi hari terakhir, kami kubur bersama-sama dengan keponakan saya yang telah meninggal ini," tuturnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive/Desy Selviany) (Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Rindi Nuris Veralosdera)