Anis Matta: Situasi Saat Ini Masuk Tahap Negara Gagal
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Muhammad Anis Matta mengingatkan pemerintah mengenai dampak pandemi Covid-19.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Muhammad Anis Matta mengingatkan pemerintah mengenai dampak pandemi Covid-19.
Anis mengatakan dampak pandemi Covid-19 bisa berakibat pada negara gagal, apabila melihat perkembangan situasi nasional saat ini. Menurut Anis negara sudah kehilangan efektivitas.
Hal itu diutarakan Anis Matta menanggapi beredarnya video Presiden Jokowi memarahi para menterinya saat Rapat Kabinet pada 18 Juni 2020 di Jakarta, Senin (29/6/2020) malam.
Baca: Anis Matta Beberkan Tiga Jebakan Negara Gagal yang Harus Dihindari Jokowi
"Situasi nasional sekarang sudah menunjukkan tahap negara gagal, apa yang beliau sampaikan (Presiden Joko Widodo, red) nampak negara sudah kehilangan efektifitasnya," kata Anis Matta
Diutarakan Anis Matta dalam Zoominari politik bertajuk 'Mengapa Negara Gagal' yang digelar oleh Narasi Institute dan dipandu Ahmad Nur Hidayat, Senin (29/6/2020). Zoominari ini dihadiri politisi, pengamat eknonomi, pakar pendidikan dan tokoh nasional.
Menurut Anis Matta, apabila banyak instrumen seperti yang disampaikan Presiden Jokowi tidak ada progresnya, maka efektifitas sebuah negara mulai dipertanyakan.
Baca: Marah pada Para Menteri, Jokowi Disebut Sedang Cuci Tangan
"Ini peringatan serius buat pemerintah, secara jujur harus dievaluasi, apakah kabinet jokowi saat ini, kabinet pesta atau kabinet kerja. Ini serius karena satu dari tiga tanda negara gagal, Indonesia sudah memasukinya," tegas Anis Matta.
Anis Matta menegaskan, ada tiga jebakan negara gagal yang harus dihindari pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin agar terhindar sebagai negara gagal, bahkan kolaps.
Jebakan pertama adalah kapasitas, khususnya leadership (kepemimpinan) nasional. Jebakan kedua mengenai keamanan dimana terjadinya kontraksi antara kebebasan domokrasi versus pengendalian sosial ( kontrol negara terhadap publik ).
Jebakan ketiga adalah jebakan legitimasi publik dan koalisi partai pemerintah yang sudah nampak mulai menyelamatkan diri masing-masing.
Baca: Soal Jokowi Marah, Pengamat: Boleh Jadi Dagelan Politik, Cari Kambing Hitam Demi Tutupi Kelemahan
Anis Matta berharap Presiden Jokowi membuat tiga klaster untuk mengatasi jebakan negara gagal saat ini, agar krisis berlarut bisa diatasi tidak hanya sekedar melakukan reshuffle kabinet.
Yakni klaster ilmuwan atau para saintis terbaik bangsa agar pemerintah bisa memahami krisis pandemi Covid-19 ini secara mendalam dan tepat. Lalu, klaster public service khususnya sektor kesehatan, sektor sosial, sektor pendidikan dan ekonomi. Kemudian, terakhir klaster geopolitik.
"Ketiga klaster ini masih minim mendapat penanganan oleh pemerintah, bahkan kalau saya melihat strategi geopolitik kita nampak tidak punya arah," ujar Anis Matta.