Presiden Jokowi Tunjuk Aleksandrovich Zubko Sebagai Konsul Kehormatan RI di Vladivostok
Presiden Joko Widodo menunjuk Anton Aleksandrovich Zubko sebagai Konsul Kehormatan RI di Vladivostok
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menunjuk Anton Aleksandrovich Zubko sebagai Konsul Kehormatan RI di Vladivostok dengan cakupan wilayah kerja di Timur Jauh Rusia yang meliputi Primorsky Krai, Khabarovsky Krai, Kamchatsky Krai, dan Sakhalinskaya Oblast.
Dalam surat tauliahnya Presiden Joko Widodo telah menimbang di wilayah Vladivostok, Federasi Rusia, ditempatkan seseorang yang cakap untuk mewakili saya dalam memperhatikan dan mengurus kepentingan negara dan warga negara Republik Indonesia.
"Saya menaruh kepercayaan dan keyakinan penuh atas kejujuran, kesetiaan, dan kecakapan Tuan Anton Aleksandrovich Zubko,” dikutip dari Surat Tauliah Presiden Joko Widodo.
Baca: Respons Presiden Rusia Vladimir Putin Soal Spekulasi Asal Usul Covid-19
Penunjukan Anton Zubko sebagai Konsul Kehormatan RI ditandai dengan acara penyerahan Letter of Commission (LoC atau Surat Tauliah di KBRI Moskow, Senin (29/6/2020).
LoC ditandatangani Presiden Joko Widodo dan Exequatur dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Federasi Rusia kepada Anton Zubko oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Wahid Supriyadi.
Potensi kerja sama Indonesia dan Rusia sangat besar.
Dubes RI untuk Rusia Wahid Supriyadi menyampaikan harapannya terkait keberadaan Konsul Kehormatan RI di Vladivostok.
Baca: 35 Jet Mata-mata Asing Mendekati Wilayah Udara Rusia dalam Sepekan Terakhir
Dengan adanya konsul kehormatan tersebut diharapkan dapat lebih mempererat dan meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Rusia, khususnya dengan wilayah Timur Jauh Rusia.
“Rusia sangat luas dan Vladivostok cukup jauh dari Moskow. Kehadiran Konsul Kehormatan RI di Vladivostok sangat tepat untuk mendukung pengembangan kerja sama Indonesia dengan wilayah Timur Jauh Rusia,” kata Wahid.
Dubes menekankan dukungan Konsul Kehormatan ini untuk lebih meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan budaya, termasuk melindungi dan mengayomi WNI di wilayah Timur Jauh Rusia.
Baca: Potret Liburan Anastasia Tropitsel, Influencer Rusia yang Tewas dalam Kecelakaan di Bali
Anton Zubko yang hadir di KBRI Moskow dengan mengenakan batik Indonesia menyampaikan suatu kehormatan yang sangat tinggi dipercaya sebagai Konsul Kehormatan RI di wilayah Timur Jauh Rusia.
Pria berusia 32 tahun itu mengatakan akan berupaya melaksanakan kepercayaan ini sebaik mungkin dan bekerja sama erat dengan KBRI Moskow.
Anton Zubkov merupakan seorang pengusaha jaringan restoran dan kafe di Vladivostok, serta ekspor-impor produk makanan dari dan ke kawasan Asia Pasifik.
Dalam 5 tahun terakhir, jaringan kafe miliknya juga telah memasok biji kopi dari Indonesia secara reguler.
Anton Zubkov yang pernah menempuh pendidikan di Australia, banyak mengetahui tentang Indonesia dan beberapa kali berkunjung ke Indonesia.
Tahun 2020 ini, hubungan diplomatik kedua negara genap 70 tahun.
Rusia merupakan negara yang sangat luas secara geografis, dari Kaliningrad di bagian Barat hingga Kamchatka di bagian Timur.
Penerbangan langsung Moskow-Vladivostok sekitar 8,5 jam dengan perbedaan waktu 7 jam.
Karena itu, Pemerintah Rusia mengembangan wilayah Timur Jauh Rusia yang berpusat di Vladivostok sebagai hub untuk kerja sama Rusia dengan kawasan Asia Pasifik.
Berbagai kegiatan internasional diselenggarakan di Vladivostok, seperti APEC 2012 yang dihadiri Presiden RI dan forum ekonomi tahunan Eastern Economic Forum.
Secara geografis, Indonesia lebih dekat ke Vladivostok dari pada ke Moskow.
Saat ini sejumlah produk Indonesia masuk pasar Rusia melalui Vladivostok, seperti kopi dan bir.
Tidak sedikit warga Rusia dari wilayah Timur Jauh Rusia melalui Vladivostok yang berwisata ke Indonesia, khususnya Bali.
Berdasarkan catatan KBRI Moskw, terdapat 56 WNI di wilayah Timur Jauh Rusia termasuk 35 orang di antaranya di Vladivostok yang sebagian besar adalah mahasiswa.
“Sudah waktunya Indonesia jadikan Vladivostok sebagai pintu masuk produk Indonesia ke wilayah Timur Jauh Rusia,” ujar Wahid.