Arief Poyuono Tak Anggap Jokowi Marah pada Para Menteri: Dia Ingin Memotivasi Anak Buahnya
Arief Poyuono justru tak menganggap ungkapan Jokowi dihadapan para menteri adalah sebuah kemarahan, presiden ingin memotivasi anak buahnya.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono justru menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak meluapkan kemarahannya pada para menteri dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (1/7/2020).
Arief Poyuono mengungkapkan, sebelumnya para menteri sudah diberitahu oleh Jokowi terkait kinerja dalam Kabinet Indonesia Maju kali ini.
Baca: Moeldoko Nilai Wajar Jokowi Marah, Sebut Presiden Minta Menteri Tak Atasi Covid-19 dengan Cara Lama
Di mana mereka diminta untuk satu frekuensi dalam menjalankan masing-masing tugas untuk mencapai visi dan misi presiden.
Namun menurut Arief Poyuono semua itu akan tergantung pada kinerja anak buah presiden dalam hal ini para menteri.
Apakah mereka bisa menjalankan amanat yang sudah diberikan oleh presiden atau tidak.
"Sebenarnya 'kan sudah diingatkan oleh Pak Joko Widodo harus satu bahasa atau satu frekuensi," ucap Arief Poyuono.
"Cuma kembali lagi kepada para anak buah dalam menjalankan kredo yang dilakukan oleh Pak Joko Widodo," tambahnya.
Arief Poyuono menjelaskan, sebetulnya Jokowi memahami ada banyak permasalahan terkait pandemi Covid-19.
Namun persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan baik apabila memang para menteri memiliki satu pemikiran yang sama dengan presiden.
Baca: Komentari Jokowi Marahi Menteri, Amien Rais: Saya Kasihan Sekaligus Tertawa
Baca: Soal Kejengkelan Jokowi pada Para Menteri, Fahri Hamzah: Presiden Mulai Frustasi
Bahkan Arief Poyuono mengatakan, Jokowi merupakan pemimpin yang paling enak dalam menuntun bawahannya.
Menurutnya, Jokowi merupakan sosok pemimpin rakyat.
Di mana ia berani pasang badan dan tak populer untuk memenuhi kepentingan masyarakat Indonesia.
"Artinya Pak Joko Widodo mengerti bahwa banyak persoalan, tetapi persoalan bisa diatasi apabila pembatunya itu satu bahasa," ujar Arief Poyuono.