Aplikasi SIGAP SPN Polda Metro Jaya Jurus Jitu Dongkrak Kualitas SDM Polri
Setiap tahunnya tidak kurang dari 500 hingga 1.000 siswa menjalani pendidikan dan penggemblengan sebagai calon bintara Polda Metro Jaya di SPN Lido.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia harus mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas dan berkompetensi tinggi untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.
Presiden Jokowi menyebutkan revolusi industri 4.0 mengandalkan kecepatan tinggi, intelegensi artificial (kecerdasan entitas ilmiah), data besar, dan sistem robotik sehingga bangsa Indonesia perlu mempersiapkan SDM berkompetensi tinggi.
Sehubungan hal tersebut, Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido Polda Metro Jaya berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan siswa calon polisi melalui sistem pembelajaran yang komprehensif.
Setiap tahunnya tidak kurang dari 500 hingga 1.000 siswa menjalani pendidikan dan penggemblengan sebagai calon bintara Polda Metro Jaya di SPN Lido, Sukabumi, Jawa Barat.
"Kekuatan organisasi Polri terletak pada kekuatan sumber daya manusia yang melaksanakan tugas pokok fungsi dan peran Polri di masyarakat," kata Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya Kombes Polisi Aloysius Supriyadi melalui keterangan tertulis di Jakarta.
Guna menunjang peningkatan kualitas staf pengajar dan siswa calon bintara Polri, Aloysius bersama Koordinator Tenaga Pendidik (Koorgadik) SPN Lido Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Sinjaya Ghalib menggagas aplikasi "SIGAP PROMOTER SPN PMJ".
Baca: Polda Metro Jaya Belum Terima Laporan Terkait Pembakaran Bendera PDIP
Baca: Perpanjangan SIM Membeludak, Polda Metro Jaya Tambah Dispensasi Hingga 31 Agustus 2020
Aloysius mengungkapkan aplikasi SIGAP berawal dari ide cara mendongrak integritas para calon bintara Polri sesuai visi dan visi Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz melalui program "Promoter" khususnya poin ketiga untuk mewujudkan pemberdayaan kualitas SDM Polri yang profesional dan berkompeten.
Hal tersebut seiring pula dengan komitmen dan penekanan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sujana menjadikan Polda Metro Jaya sebagai pelopor inovasi untuk kepentingan masyarakat dan institusi Polri, serta mewujudkan pengembangan kapasitas diri setiap anggota sesuai tantangan global menuju revolusi industri 4.0.
Aloysius dan Andi Sinjaya berusaha menciptakan sistem pembelajaran bagi tenaga pendidik maupun siswa calon bintara Polri agar bisa berlangsung secara interaktif dan mobile, sehingga efektif dan efisien untuk mencapai target yang dituju.
"Untuk menciptakan generasi muda Polri di level bintara Polri yang handal dan memiliki kompetensi, serta karakter yang kuat SPN Polda Metro Jaya menginisiasi aplikasi SIGAP," tutur Aloysius.
Tercatat sebanyak 80 persen dari jumlah total personel Polda Metro Jaya sekitar 32.000 ribu anggota merupakan bintara Polri yang melalui pendidikan di SPN Lido.
Pemberian nama program SIGAP menurut Aloysius berasal dari singkatan "Siswa Gadik (Tenaga Pendidik) dan Pengasuh" yang terlibat langsung pada sistem belajar mengajar di SPN se-Indonesia.
Sementara itu, AKBP Andi Sinjaya Ghalib menjelaskan guna mendukung terlaksananya aplikasi SIGAP sebagai program berbasis teknologi informasi (TI), dicanangkan pula program pengembangan kapasitas para tenaga pendidik (Instructor Capacity Building) dan perbaikan sarana prasarana di SPN.
Anggota polisi bergelar doktor itu mengungkapkan program aplikasi SIGAP dilatarbelakangi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar para tenaga pendidik, siswa, dan pengasuh di SPN.