Politisi PDIP: Menteri-menteri Harus Lebih 'Dipecut' agar Bekerja Keras untuk Rakyat
Kemarahan Presiden Jokowi dalam rapat kabinet paripurna lalu menunjukkan bahwa kebijakan yang telah digariskan presiden tidak dijalankan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Bhima pun menyarankan agar dilakukannya reshuffle kabinet untuk memperbaiki kinerja kementerian.
Ia menekankan bahwa Jokowi sebaiknya langsung mengambil tindakan terhadap menterinya yang dianggap kurang maksimal dalam menangani corona, dibandingkan meluapkan emosinya melalui pernyataan saja.
Pencairan stimulus ini dianggap sebagai hal yang krusial dalam membantu menyelamatkan perekonomian yang kian terpuruk akibat pandemi.
"Perlu ada tindak lanjut, kalau mau reshuffle ya segera. Jadi presiden nggak perlu marah-marah tapi langsung action. Kemarahan tanpa aksi nyata percuma. Tanpa adanya stimulus yang membantu perekonomian, krisis makin dalam," tegas Bhima.
Baca: Presiden Jokowi Minta Polri Mereformasi Diri Secara Total
Baca: Sapa Kapolres Pulang Pisau, Jokowi Ingatkan Soal Kebakaran Hutan Saat Musim Kemarau
Ia menyebut, di kuartal II saja pemerintah berulang kali melakukan revisi pertumbuhan ekonomi, dari minus 3,1 persen kemudian menjadi minus 3.8 persen.
"Ini artinya pemerintah tidak pede stimulus efektif dongkrak konsumsi rumah tangga dan dunia usaha," pungkas Bhima.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tampak meluapkan kemarahannya pada para menteri di Sidang Kabinet Paripurna, yang digelar di Istana Negara, Kamis (18/6/2020) lalu.
Video kemarahan presiden tersebut kemudian sampai pada publik setelah dipublikasikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020).
Dalam rekaman video tersebut, Jokowi terdengar berbicara dengan nada tinggi pada para menterinya.
Presiden menilai, sejumlah anggota kabinetnya belum memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi situasi pandemi Corona (Covid-19) saat ini.
"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja."
"Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Jokowi dengan nada tinggi.
Baca: Jokowi Tiap Hari Pantau Kementerian, Siap Tegur Menteri jika Anggaran Tak Segera Dikeluarkan
Jokowi pun menyinggung perihal penyerapan anggaran kementerian.
Satu di antaranya yaitu terkait anggaran kesehatan yang sudah dianggarkan sekitar Rp 75 triliun, namun baru cair sebesar 1,53 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.