Capaja Akademi TNI dan Polri Diminta Ikuti Perkembangan Ancaman Biologi, Termasuk Pandemi Covid-19
Selama vaksin dan obat covid-19 belum ditemukan, Hadi mengingatkan para capaja tidak boleh lengah.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Ia pun mengatakan dari media massa dan media sosial bisa dilihat bagaimana masyarakat melaksanakan kegiatan seperti saat sebelum ada pandemi yakni di antaranya tidak ada lagi jaga jarak, sebagian bahkan merasa tidak lagi perlu menggunakan masker.
Padahal, kata Hadi, di negara-negara lain terjadi gelombang kedua Covid-19 yang diantaranya terjadi karena kurang disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan saat lockdown dicabut.
"Disini kita pahami bahwa pemahaman masyarakat belum kuat. Kesadaran bahwa protokol kesehatan adalah prasyarat mutlak untuk mengalahkan pandemi masih belum terbentuk. Langkah Gugus Tugas untuk melaksanakan pengambilan spesimen secara massif dan pelacakan yang agresif dianggap mengganggu kebebasan seseorang dalam berusaha. Akibatnya tidak jarang para pedagang di pasar ataupun pengunjung menghindar saat dilaksanakan rapid test," kata Hadi.
Untuk itu menurutnya TNI Polri harus kembali bahu membahu berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi.
Ia mengatakan sebagai bagian dari Gugus Tugas di daerah, prajurit TNI dan anggota Polri harus terus berupaya membangun disiplin protokol kesehatan meski upaya tersebut tidak mudah mengingat kompleksitas permasalahan yang ada.
Ia menilai adanya kesenjangan pemahaman tersebut merupakan bagian dari ancaman kesenjangan yang telah disampaikannya sejak awal 2018 lalu, bersama dengan ancaman biologi dan ancaman siber.
Menurutnya, ketiga ancaman tersebut semakin mengemuka dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa paradoks.
Baca: Kasus Corona Dianggap Jadi Proyek untuk Perkaya Dokter, IDI Beri Tanggapan Serius
Baca: WHO Kini Mengakui Virus Corona Bisa Menular melalui Udara Setelah Dikritik Ratusan Ilmuwan
"Kesenjangan di tengah masyarakat itu pula yang menyentuh hati prajurit TNI dan anggota Polri di berbagai daerah. Ada yang menyumbangkan tunjangan Babinsanya, THR dari Komandannya, dan bahkan gajinya sendiri untuk membantu kesulitan rakyat. Kepekaan semacam inilah yang harus kalian miliki. Kepekaan untuk ikut mengatasi kesulitan rakyat di manapun kalian bertugas," kata Hadi.
Acara pembekalan Panglima TNI dan Kapolri tersebut digelar secara daring dengan 457 capaja Akademi TNI dan 293 capaja Akademi Kepolisian yang berada di Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian.
Hanya sejumlah perwakilan capaja saja yang hadir dan bertatap muka dengan Panglima TNI dan Kapolri di Akademi TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.