25 Anak Pengungsi Rohingya di Aceh Diketahui Tanpa Keluarga
Menlu berujar dari 25 anak, 13 anak tanpa keluarga atau kerabat telah mendapat pendamping atau wali sementara dari kalangan migran.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 25 anak pengungsi Rohingya di Aceh diketahui tidak memiliki keluarga maupun kerabat di perahu yang membawa mereka atau disebut unaccompanied children.
“Dari proses identifikasi yang dilakukan terdapat 25 anak-anak tanpa keluarga atau disebut unaccompanied children,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu RI)dalam konferensi pers bersama media, Jumat (10/7/2020).
Menlu berujar dari 25 anak, 13 anak tanpa keluarga atau kerabat telah mendapat pendamping atau wali sementara dari kalangan migran.
Baca: Cerita Pengungsi Rohingya Berbulan-bulan di Lautan, Makan Beras dan Menunggu Hujan Untuk Minum
Sementara itu, 12 anak lainnya telah didampingi oleh keluarga tidak langsung seperti paman atau bibi yang juga ada di dalam rombongan tersebut.
Menteri Retno mengatakan untuk membantu anak pengungsi Rohingya, Palang Merah Indonesia (PMI) telah melakukan upaya guna melacak keberadaan keluarga di dalam rombongan tersebut.
PMI dengan dukungan lembaga internasional ICRC telah melakukan program yang dinamakan restoring family links.
Baca: Cerita Pengungsi Rohingya Berbulan-bulan di Lautan, Makan Beras dan Menunggu Hujan Untuk Minum
Hingga tanggal 8 Juli 2020, PMI bersama ICRC diketahui telah melacak orang tua langsung ke 25 anak pengungsi Rohingya di Aceh tersebut, baik yang berada di Malaysia maupun di Bangladesh.
“Semua 25 anak-anak tersebut telah terlacak keluarganya, baik mereka yg ada di malaysia maupun yang berada di Bangladesh,” ujarnya.
Sekiranya ada 99 orang pengungsi Rohingya yang diselamatkan di lepas pantai Lhokseumawe, Aceh Utara, oleh penduduk setempat pada Kamis (26/6/2020).
Dari jumlah tersebut 48 diantaranya merupakan wanita, 34 anak-anak dan 17 pria.
Menlu berujar proses registrasi untuk migrain Rohingya saat ini sedang dan masih terus berjalan.
Hingga tgl 10 juli 2020, badan PBB yang mengurusi soal pengungsi (UNHCR) telah melakukan registrasi kepada 90 imigran Rohingya.
Menteri Retno menyampaikan UNHCR akan menyelesaikan proses registrasinya 9 pengungsi Rohingya lainnya pada Sabtu (11/9/2020).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.