Warga Sekitar Komplek Secapa TNI AD Sempat Kena Bully: 'Awalnya Waswas dan Khawatir'
Meski awalnya sempat resah dan khawatir, perlahan-lahan warga mulai tenang. Apalagi, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat oleh warga.
Editor: Dewi Agustina
Pantauan Tribun di sekitar Pusdikpom di Jalan HMS Mintaredja SH, Kota Cimahi kemarin sore, ada jalur yang biasa dilintasi sepeda motor menuju Pusdikpom yang ditutup setengah bagian jalan.
Pada 25 Juni 2020, Tribun sempat menyambangi markas Pusdikpom.
Bagi tamu yang menggunakan sepeda motor, maka diarahkan melewati Jalan Tol Baros, Gang Harjo. Dari ujung gang menuju Pusdikpom ada jarak kurang lebih 50 meter.
Di pintu masuk Gang Harjo tersebut ada tiga benda yang dipalangkan.
Kerucut berwarna oranye, tiang berwarna merah putih, dan plang bertuliskan "mohon maaf untuk sementara akses ditutup sampai dengan masa darurat covid 19 selesai terima kasih".
Imbauan tersebut dituliskan menggunakan huruf kapital. Di ujung jalan terlihat juga ada plang dilarang masuk. Jika menggunakan sepeda motor, pengendara harus melewati Gang Harjo dan melewati pemukiman warga. Setelah itu, ada pos pengamanan.
Sementara, pada pintu utama tepatnya di gapura, dalam kondisi terbuka. Tidak terlihat ada penjagaan oleh personel TNI di dua pintu tersebut.
Baca: Yurianto: 17 Peserta Didik dan Pelatih Secapa TNI AD yang Dirawat Karena Covid-19 Sudah Membaik
Baca: Secapa TNI AD Jadi Klaster Covid-19, Ini yang Dilakukan Ridwan Kamil
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan pihaknya saat ini sedang pelakukan "tracking" terkait temuan paparan Covid-19 di lingkungan Pusdikpom tersebut.
"Sepertinya sih banyak, tapi angka pastinya belum tau berapa yang terpapar," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa pada Jumat (3/7/2020), pernah dilakukan kegiatan swab tes di lingkungan Pusdikpom.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan kasus 99 orang yang positif Covid-19 di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) di Kota Cimahi telah tertangani melalui pelacakan dan pengetesan kontak erat.
Pola penyebaran Covid-19 di Pusdikpom ini, katanya, sama dengan pola penyebaran di Secapa AD, yakni penularan terjadi di internal lembaga pendidikan secara local transmission.
"Pusdikpom ini sama (dengan Secapa). Peserta didiknya dari beberapa daerah juga karena memang Jawa Barat ini pusatnya pendidikan untuk semua kedinasan," katanya.
Berli mengatakan berdasarkan hasil kajian epidemiologi, penyebaran Covid-19 di Pusdikpom tidak berkaitan dengan penyebaran yang terjadi di Secapa AD.