Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cetak Rekor, Prabowo Pesan 4 Miliar Peluru dari Pindad

PT Pindad Indonesia membenarkan pihaknya telah menerima pesanan 4 miliar butir peluru

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cetak Rekor, Prabowo Pesan 4 Miliar Peluru dari Pindad
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah karyawan Pindad melakukan atraksi sambil membawa senapan serbu (SS2) pada acara puncak HUT ke-36 PT Pindad di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-PT Pindad Indonesia membenarkan pihaknya telah menerima pesanan 4 miliar butir peluru dari Kementerian Pertahanan RI.

Jumlah ini disebut fantastis, lantaran menjadi pesanan terbanyak sejak
perusahaan berdiri.

Kamis (16/7/2020) kemarin, di DPR Prabowo juga mengungkapkan memeasan kendaraan taktis ringan kepada PT Pindad.

Prabowo berharap PT Pindad (Persero) bisa segera menyelesaikan pesanannya terkait kendaraan taktis ringan Maung pada Oktober 2020.

Diketahui, Prabowo telah memesan 500 unit mobil perang dengan bracket senjata kaliber 7,62 dan konsul senapan serbu SS2-V4.

"Kita berharap Oktober 2020 sudah selesai," ucap Prabowo kemarin.

Menurut Prabowo, pembelian kendaraan perang dari PT Pindad sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar mengutamakan industri dalam negeri untuk pengadaan barang.

Berita Rekomendasi

"Pindad adalah industri dalam negeri, kita ingin hidupkan industri dalam negeri, kita ingin ciptakan lapangan kerja, kita ingin tingkatkan pendapatan bangsa kita," papar Prabowo.

Baca: Ini Alasan Prabowo Pesan 500 Kendaraan Taktis Maung Buatan Pindad

Prabowo menyebut, selain buatan produk dalam negeri, pemerintah juga tetap membutuhkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri.

Namun, Prabowo tidak menyebut apa saja yang akan dibeli dari luar negeri.

"Ada beberapa yang kita butuh dari luar negeri, ya kita cari di luar negeri," ucap
Prabowo.

Dia menegaskan, memilih Pindad, karena ingin menghidupkan industri dalam negeri.

"Kita ingin ciptakan lapangan kerja, kita ingin tingkatkan pendapatan bangsa kita. Jadi memang presiden, garisnya industri dalam negeri, harus dibangkitkan ya, kita dukung sektor pertahanan," katanya.

Dikutip dari kompas TV, PT. Pindad mendapatkan tantangan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk bisa memenuhi Rencana Strategis Pertahanan Nasional, dengan memproduksi 4 miliar butir peluru dalam kurun waktu 5 tahun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas