Sapardi Djoko Damono Buka Rahasia di Balik Puisi 'Aku Ingin' Ternyata Dibuat Cuma 15 Menit
Penyair kondang, Sapardi Djoko Damono menceritakan fakata menarik dari dua pusinya berjudul Aku Ingin dan Hujan Bulan Juni.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Raga boleh pergi, tapi puisi-puisimu akan abadi, terus dibaca dan dilagukan, seperti "Hujan Bulan Juni,", "Aku Ingin Mencintaimu dg Sederhana."
Telah berpulang, penyair Sapardi Djoko Damono di RS Eka BSD, Minggu (19/7/2020) pagi ini, jam 09.17 WIB."
Kabar ini lantas dibenarkan Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI), Amelita Lusia.
"Ya, Mas," kata Amel saat dikonfirmasi, Minggu, dilansir Kompas.com.
Sapardi Djoko Damono merupakan penyair kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940.
Puluhan karya telah dibuat Sapardi Djoko Damono hingga akhir hayatnya.
Seperti Duka-Mu Abadi (1969), Perahu Kertas (1983), Kolam (2009), Namaku Sita (2012), dan Hujan Bulan Juni (2015).
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Pravitri Retno W, Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)