Wakil Indonesia Masuk Dewan Kepausan, Menteri Agama: Semoga Toleransi di Indonesia Terus Berkembang
Mantan Wakil Panglima TNI ini juga memberikan selamat kepada Kardinal Ignatius Suharyo atas pengangkatan ini.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi menilai pengangkatan Kardinal Ignatius Suharyo sebagai wakil Indonesia pertama dalam keanggotaan Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama merupakan kepercayaan terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia.
Menurutnya, pengangkatan ini adalah apresiasi dari pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus.
"Ini bentuk apresiasi tinggi Paus Fransiskus terhadap otoritas keagamaan Kardinal asal Indonesia, dan sekaligus kepercayaan terhadap kerukunan kehidupan beragama di negeri kita," ujar Fachrul melalui keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).
Mantan Wakil Panglima TNI ini juga memberikan selamat kepada Kardinal Ignatius Suharyo atas pengangkatan ini.
Menurutnya, pengangkatan ini merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Dirinya berharap Kardinal Ignatius Suharyo dapat menebarkan nilai-nilai Pancasila.
"Saya ucapkan selamat. Ini kali pertama ada wakil Indonesia dalam Dewan tersebut. Semoga Kardinal Ignatius Suharyo bisa mengemban kepercayaan ini dengan baik," kata Fachrul.
"Ini juga kesempatan bagi kita untuk menebarkan nilai-nilai relijiusitas dalam Pancasila kepada dunia, yang menjadi salah satu misi moderasi beragama," tambah Fachrul.
Fachrul berharap pengangkatan ini menjadi momen terjaganya toleransi beragama di Indonesia.
"Semoga toleransi beragama di Indonesia terus berkembang, dan perdamaian dunia terwujud berkat partisipasi Indonesia," kata Fachrul.
Seperti diketahui, pengangkatan itu dilakukan Paus Fransiskus di Vatikan, sebagaimana tertuang dalam surat tertanggal 23 Juni 2020 yang disampaikan oleh Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot selaku Presiden Dewan Kepausan Dialog Antar Agama.
Dewan ini memiliki tanggungjawab mengupayakan saling pengertian, saling menghormati, dan meningkatkan kerjasama antara umat Katolik dengan umat beragama lainnya di berbagai belahan dunia.